Pekerjaan sebagai content writer menuntut saya selalu terhubung ke jaringan internet kapan pun dan dimana pun berada. Saya membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk mencari data dan bahan tulisan, riset hingga mengunggah karya tulis. Untung ada IndiHome, internetnya Indonesia yang memberikan saya kemudahan aktivitas tanpa batas.Â
Oktober 2018, dengan berat hati saya melepas pekerjaan di ibu kota dan pulang ke kampung halaman, Jambi. Mempertimbangkan kondisi kesehatan saat itu, saya memutuskan menjadi pekerja lepas atau istilah kerennya freelancer. Pertimbangannya tentu saja karena saya bisa memilih proyek yang ingin dikerjakan, bekerja dari jarak jauh dan menyesuaikan jam kerja sendiri. Meskipun ada banyak situs untuk mendapatkan proyek, memilihnya tetap saja gampang-gampang susah. Saya harus menyesuaikan proyek dengan kemampuan yang saya miliki agar semua berjalan baik.
Terhitung November 2019, saya mencoba peruntungan sebagai freelance content writer. Berbekal hobi dan keterampilan di bidang penulisan, saya yakin ini adalah pekerjaan yang cocok dan mampu saya jalankan. Saya mulai mengirimkan karya tulis ke beberapa online platform, mengerjakan pesanan artikel untuk mengisi situs perusahaan, membuat caption media sosial klien, hingga mengedit tulisan penulis lain pun saya kerjakan. Singkat cerita, saya akhirnya benar-benar menghasilkan Rupiah dari hobi menulis.
Setiap pekerjaan ada suka dukanya, begitu juga freelance content writer. Writer's block atau kehilangan ide adalah salah satu mimpi buruk bagi setiap penulis. Yakin deh, penulis sekelas J.K. Rowling atau Tere Liye pun pernah mengalaminya, apalagi saya yang hanya penulis pemula ini. Guna menyiasatinya, saya memilih untuk menulis di luar rumah. Kafe atau kedai kopi adalah pilihan favorit saya daripada menulis dikelilingi tembok kamar yang bisa membuat ide semakin mentok.Â
Setiap hari, setelah jam makan siang hingga pukul 10 malam, saya nongkrong di kedai kopi. Kebetulan kedai kopi mulai menjamur di Kota Jambi sejak tiga tahun terakhir. Etalase Kopi, Ruang Hijau, dan Mbiyen Kopi adalah beberapa kedai yang sering saya kunjungi. Alasannya karena konsep outdoor, suasana nyaman dan koneksi internet yang kencang sangat menunjang pekerjaan saya sebagai penulis.Â
Menghabiskan sekitar 10 jam per hari di depan laptop untuk menulis mungkin terasa berat bila dibayangkan. Belum lagi susahnya menjelaskan apa pekerjaan saya kepada orang lain, karena kata mereka, idealnya bekerja itu di kantor, bukan di kafe. Hehehe. Namun nyatanya saya menjalani pekerjaan ini dengan hati gembira karena ini adalah passion. Ya, inilah seni menyulap hobi menjadi profesi.Â
Masalah datang saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat kafe harus mengurangi jam operasional atau bahkan tutup sementara. Bagaimana dengan saya? Demi membantu memutus mata rantai penyebaran virus, saya juga melakukan segala aktivitas dari rumah, termasuk menulis. Soal mencari inspirasi tulisan saya siasati dengan banyak cara. Apa pun saya upayakan demi tetap bisa menghasilkan tulisan, seperti menonton film, mendengar musik, membaca buku bahkan hingga menyulap kamar tidur menjadi lebih nyaman agar ide mengalir.Â
Masalah gak hanya sampai di situ saja. Saya juga harus menyiapkan koneksi internet untuk memastikan semua pekerjaan berjalan lancar. Bayangkan, misalnya saya sudah punya topik menarik untuk ditulis, tetapi saya kesulitan untuk mencari bahan dan data, akhirnya saya tetap saja tidak bisa menghasilkan artikel seperti yang saya rencanakan. Belum lagi untuk mengunggah foto beresolusi besar juga membutuhkan koneksi internet yang stabil. Seperti yang saya bilang di awal, pekerjaan sebagai content writer ini benar-benar bergantung pada internet.Â
Kondisi pandemi sangat tidak menentu. Tidak ada kepastian kapan pembatasan sosial akan berakhir, malah terus diperpanjang karena jumlah kasus COVID-19 kian meningkat.Â
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, benar apa betul? Saya mulai berpikir untuk berlangganan layanan internet di rumah. Saya mengumpulkan informasi terkait penyedia layanan internet terbaik dari teman, keluarga hingga tetangga. Maklum, saat ini banyak sekali perusahaan komunikasi yang gencar melakukan promosi dan membuat saya bingung memilih yang mana.Â
Dari sejumlah orang yang saya tanya, 99% kompak merekomendasikan IndiHome, produk layanan komunikasi dan data dari Telkom Indonesia. Tanpa banyak pertimbangan, saya langsung menghubungi call center IndiHome untuk menanyakan biaya dan prosedur pemasangan. Keesokan harinya, petugas teknisi IndiHome datang ke rumah untuk memproses pemasangan internet di rumah saya. Tidak lupa mereka juga mengedukasi pelanggan terkait tindakan bila terjadi gangguan teknis. Ya, kurang dari 24 jam saya sudah bisa menggunakan layanan unggulan dari Telkom Indonesia ini. Senang sekali rasanya dilayani oleh customer service dan teknisi yang informatif, responsif dan helpfull.Â