Hari dimana menjadi perjalanan terakhir kami di Bali. Selepas menjalani rangkaian kuliah lapangan yang melelahkan,kami memutuskan untuk menikmati sisa malam dengan cara yang berbeda. Rencana yang tadinya sederhana kembali ke hotel dan beristirahat berubah menjadi petualangan spontan menuju Penny Bites, sebuah kafe yang berada di kawasan Canggu. Â Perjalanan menuju kafe diiringi oleh canda tawa, mencoba melupakan rasa lelah yang menggelayut. Saat tiba, Penny Bites langsung menyambut kami dengan atmosfer yang hangat. Lampu-lampu temaram menghiasi interiornya, sementara aroma kopi dan pastry segar memenuhi udara. Meja-meja kayu yang tertata rapi, dihiasi tanaman gantung, menciptakan suasana yang akrab. Â Kami memesan berbagai hidangan saya memilih sepotong carrot cake, sementara yang lain mencoba croissant isi tuna, chicken wrap, dan segelas kopi hangat. Rasanya tak ada yang lebih menyenangkan dari menikmati makanan enak sambil bercengkerama, ditemani alunan musik akustik dari sudut ruangan. Â
Ketika tiba di Penny Bites, suasana hangat langsung menyambut kami. Kafe itu memiliki interior yang indah dan sangat nyaman. Bergaya kekinian sangan mempresentasikan kehidupan di Bali. Aroma kopi segar dan pastry yang baru keluar dari oven memenuhi udara, menciptakan kombinasi sempurna yang langsung mengusir sisa kelelahan. Meja-meja kayu yang tertata rapi dilengkapi dengan dekorasi tanaman gantung menambah kesan akrab. Setiap sudut kafe seperti dirancang untuk membuat pengunjung merasa betah. Kami mencoba beberapa roti dan kopi yang disajikan disini. Menikmatinya sembari berfoto-foto dan melihat lalulalang motor di luar. Kami memesan berbagai hidangan saya memilih spicy huny bun yakni burger yang lembut dan menjadi  best seller disini, sementara teman-teman lain menikmati croissant isi tuna, chicken wrap, dan segelas kopi hangat. Sambil menikmati makanan, kami berbagi cerita, bercanda, dan sesekali berhenti untuk mengambil foto suasana kafe yang begitu Instagrammable. Alunan musik akustik yang mengalun lembut dari sudut ruangan menambah sentuhan magis pada malam itu.
Namun, malam itu tidak berakhir di Penny Bites. Caffe itu tutup pada jam 10.30, tibalah kami mengelilingi Canggu sembari kebingungan harus kemana dan melakukan apa di hari terakhir ini.  kami mendapati diri terombang-ambing di Canggu, mencoba mencari cara untuk mengisi sisa malam terakhir kami di Bali. Saat jam menunjukkan pukul satu malam, ide spontan muncul: bagaimana jika kita langsung mengejar sunrise di Pantai Sanur? Tak ada yang menolak. Dengan semangat yang tiba-tiba terbangkitkan, Kami kembali ke hotel hanya untuk bersiap sebentar, lalu tepat pukul dua dini hari, empat motor meluncur di jalanan Bali yang lengang. Suasana malam begitu damai, hanya ditemani suara mesin motor dan sesekali angin malam yang membawa aroma laut.  Pukul dua dini hari, kami melaju menuju Sanur. Jalanan malam Bali begitu lengang, hanya dihiasi sesekali oleh cahaya lampu kendaraan lain yang melintas. Udara dingin malam itu menyapu wajah, membawa aroma asin khas laut yang mulai terasa semakin dekat. Kami beriringan 4 motor,dengan  beberapa dari kami memotret keindahan langitnya. Ketika tiba di Pantai Sanur sekitar pukul lima pagi, suasana begitu sunyi. Hanya ada gelap yang menyelimuti, ditemani suara ombak lembut yang memecah keheningan. Kami memilih tempat di pasir untuk menanti momen yang dinantikan matahari terbit. Langit perlahan berubah. Dari hitam pekat, ia mulai bergradasi menjadi ungu, lalu oranye keemasan. Suara burung yang mulai berkicau seolah mengiringi transisi ini. Suasana begitu tenang, hanya ada suara lembut ombak yang memecah keheningan. Gelap masih menyelimuti pantai, memberikan kami waktu untuk memilih tempat yang pas di atas pasir untuk menanti matahari terbit. Saat langit perlahan berubah warna, dari hitam pekat menjadi ungu lembut, kami semua terpaku oleh keindahannya. Gradasi warna oranye keemasan mulai muncul, memancar dari cakrawala, membawa harapan baru bersama pagi.
Ketika akhirnya matahari sepenuhnya terbit, suasana mulai ramai oleh aktivitas penduduk lokal. Namun, kami masih tenggelam dalam keheningan, menikmati sisa-sisa kedamaian yang tersisa. Sebelum meninggalkan pantai, kami berfoto bersama dengan latar belakang pemandangan pagi yang menakjubkan. Foto-foto itu tidak hanya menjadi kenang-kenangan, tetapi juga simbol dari malam penuh spontanitas dan keindahan yang kami lalui bersama. Pemandangan itu begitu menakjubkan, seolah waktu berhenti sejenak. Air laut yang tenang memantulkan cahaya keemasan, menciptakan harmoni antara langit dan bumi. Kami duduk terdiam, membiarkan keindahan itu memenuhi hati dan pikiran. Pagi itu adalah momen yang sederhana, tapi berharga. Di tengah rasa lelah setelah malam panjang tanpa tidur, ada kebahagiaan yang sulit dijelaskan. Pagi itu, meskipun tubuh kami terasa lelah setelah malam tanpa tidur, ada rasa kebahagiaan yang sulit dijelaskan. Dalam keheningan itu, kami menemukan kedamaian. Tidak ada yang berbicara selama beberapa saat. Kami hanya duduk, membiarkan keindahan pagi itu memenuhi hati dan pikiran. Di tengah rasa lelah setelah malam panjang tanpa tidur, kebahagiaan yang sulit dijelaskan menyelimuti kami. Itu adalah momen sederhana, tetapi sangat berharga.
Saat meninggalkan pantai, kami semua tahu bahwa pengalaman ini akan menjadi kenangan yang melekat lama. Bali, dengan segala keajaibannya, sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah tempat di mana keajaiban kecil terjadi setiap saat. Tempat di mana malam hangat di kafe dan pagi indah di tepi laut dapat menyatu menjadi sebuah cerita tak terlupakan.
Bagi saya, malam itu mengajarkan satu hal penting: keindahan hidup sering kali muncul dari hal-hal yang tak direncanakan. Kadang, dalam spontanitas dan keberanian untuk keluar dari rutinitas, kita menemukan momen-momen paling bermakna. Penny Bites dan Pantai Sanur bukan hanya sekadar tempat, tetapi simbol dari perjalanan emosional dan kebersamaan yang akan selalu kami ingat. Bali, terima kasih untuk malam yang penuh cerita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H