'Mengajar' kata yang terdengar sangat mudah dilakukan, tapi kenyataannya tidak semudah itu. Bagi yang sudah memiliki banyak pengalaman mengajar dan selalu berusaha yang terbaik untuk memberikan pengajaran pada muridnya, ia pasti menikmati pekerjaannya sebagai guru karena sudah mengetahui banyak trik untuk membuat muridnya tidak hanya memperhatikan pembelajaran selama di kelas, namun juga merasa senang selama belajar dengannya. Namun, untuk guru yang baru saja memasuki dunia mengajar dan ingin memberikan pembelajaran yang terbaik untuk muridnya pasti akan kebingungan untuk menangani murid yang memiliki karakter, sifat, watak, dan cara belajar yang berbeda-beda. Tapi mungkin ada juga guru yang tidak merasa terbebani dengan kelakuan siswa yang tidak memperhatikannya selama pembelajaran dan bahkan ia tidak peduli entah muridnya paham atau tidak tentang materi yang sudah iya ajarkan. Yang ia pikirkan hanya "yang penting saya sudah ngajar". Guru yang macam begini nih yang tidak patut ditiru. Pastinya bukan kamu kan orangnya?! Karena dengan membaca artikel ini sudah membuktikan bahwa kamu adalah seorang pendidik yang mau berkembang dan mencari cara agar muridmu bisa belajar dengan maksimal tapi tetap menyenangkan.
Bagi seorang guru, mengajar adalah sebuah kewajiban dan memastikan muridnya paham materi yang sudah ia ajarkan adalah sebuah keharusan. Buat kamu yang seorang guru, pernah gak sih merasa senang dan puas banget ketika murid-muridmu bisa menjawab soal-soal dadakan yang kamu tanyakan di akhir pembelajaran? Di saat itu kamu merasa sudah berhasil mengajarkan muridmu dengan baik hingga mereka paham betul dengan materi yang kamu sampaikan. Dan pernah gak sih, kamu berpikir bahwa kamu gagal mengajarkan sebuah materi kepada muridmu karena rata-rata dari mereka tidak bisa menjawab soal-soal di Penilaian Harian? Saat itu terjadi, apakah kamu seorang guru yang berfikir begini?
"apa yang salah dari cara mengajar saya ya?"
"gimana ya caranya supaya murid saya bisa lebih paham materi ini?"
Atau kamu malah seorang guru yang berfikir begini?
"aduuhhh... punya murid kok pada gak pinter ya?!"
Lagi-lagi author yakin bahwa kamu bukan macam guru yang tidak peduli pada pencapaian muridnya. Makanya author mau bagi satu cara seru nih untuk mengevaluasi pemahaman murid kamu. Pernah denger gak sih bahwa seseorang akan lebih cepat belajar dari kesalahan? Ketika seorang guru memberikan pertanyaan dan muridnya salah menjawab, pasti guru itu mengoreksi jawaban muridnya, dan setelah itu biasanya murid auto bilang "ohhh...." Nah kalo udah ada kata itu berarti si murid udah paham deh.
Cara yang bakal author kasih ini adalah adaptasi dari sebuah permainan yang pastinya semua orang tahu cara bermain permainan ini, Ular tangga. Yang perlu kamu siapkan adalah pertanyaan sebanyak mungkin seputar pelajaran yang akan kamu uji, contohnya jika kamu mengajarkan TEMATIK maka kamu bisa menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dari pelajaran IPA, IPS, PKn, B. Indonesia, dan SBdP. Buatlah pertanyaan dengan berbagai tingkat kesulitan. Dari yang paling mudah hingga yang paling sulit. Untuk pertanyaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi bisa kamu beri tanda 'bintang' dan jika muridmu bisa menjawab pertanyaan berbintang tersebut maka poin yang akan didapatkan adalah 5. Tentu saja dalam permainan ini, setiap pertanyaan hanya diijawab oleh 1 pemain dari setiap kelompok secara bergantian sesuai dengan urutan melempar dadu. Buat juga kesepakatan dengan muridmu, bahwa kamu hanya memberi lima kesempatan bagi setiap kelompok untuk membantu temannya dalam menjawab pertanyaan.
Selain pertanyaan, hal-hal yang perlu kamu siapkan juga adalah dadu, arena ular tangga yang  bisa kamu buat sendiri di kelas dengan mengandalkan lantai yang diberi angka mengunakan spidol, tidak perlu menggambar tangga atau ular jika kamu tidak PD untuk menggambarnya atau takut menghabiskan banyak waktu. Kamu bisa menggantinya dengan kertas yang bertuliskan 'maju/mundur ke angka ....'. Untuk memudahkanmu, beri juga angka pada kertas tersebut sesuai dengan angka pada kotak tempat kertas itu diletakkan. Arena ular tangga yang kamu buat tidak harus mencapai angka 100 ya. Siapkan juga potongan kertas yang berisi nomor soal, jangan lupa beri tanda bintang untuk nomor soal yang memiliki 5 poin. Jika kamu sudah menyiapkan semuanya maka kamu bisa menyampaikan peraturan dalam bermain ular tangga ini.
- Permainan ini bisa dimainkan oleh beberapa kelompok
- Masing-masing kelompok memilih 1 bidak atau pion yang akan berjalan di arena ular tangga
- Tentukan urutan bermain dengan cara hompimpa atau suit
- Para anggota yang tidak menjadi bidak, melempar dadu secara bergantian
- Anggota yang melempar dadu adalah orang yang harus menjawab pertanyaan
- Nomor soal diambil secara acak oleh pelempar dadu
- Masing-masing kelompok memiliki 5 kesempatan untuk menolong temannya dalam menjawab pertanyaan jika diperlukan
- Satiap pertanyaan berbintang bernilai 5 poin
- Setiap bidak yang menyelesaikan ular tangga atau sampai ke finish maka kolompoknya akan diberi tambahan 3 poin Â
- Jika ada bidak yang sudah sampai finish maka kelompok tersebut mengganti bidaknya
Setelah menjelaskan cara dan aturan bermain ular tangga ini, maka kamu bisa mulai bermain sambil mengevaluasi kemampuan murid. Jangan lupa siapkan juga hadiah bagi kelompok yang mendapatkan juara untuk meningkatkan semangat mereka. Namun beberapa hari sebelum hari-H, baiknya kamu menginfokan kepada semua muridmu terlebih dahulu tentang permainan ini agar mereka bisa belajar untuk persiapan. Karena anak-anak suka berkompetisi, maka mereka pasti akan melakukan yang terbaik untuk menjadi pemenang dalam permainan ini.
Sepertinya semua yang harus author sampaikan sudah tertulis deh, kalo gitu semoga tulisan author ini bisa memberikan inspirasi dan bisa diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar kalian di sekolah agar bermanfaat. Terimakasih karena sudah mau meluangkan waktu kamu untuk membaca. I hope you become the person you want to be.