Mohon tunggu...
ratu ina nabasa sitompul
ratu ina nabasa sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS AIRLANGGA

I love art.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wacana Pendidikan Nasional dalam Dinamika Kebudayaan Lokal dan Nasional

20 Agustus 2024   23:19 Diperbarui: 20 Agustus 2024   23:18 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional merupakan pendidikan yang memiliki unsur agama, budaya namun juga mengikuti perubahan dari zaman ke zaman. Pendidikan sangatlah penting terutama bagi kita generasi muda. Pendidikan menjadi wadah bagi generasi terutama kita generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas.

Pendidikan dan kebudayaan harus saling terintegrasi. Pendidikan Nasional harus mencerminkan Kebudayaan kita. Tantangan yang dihadapi oleh Pendidikan Nasional sangat banyak. Salah satunya adalah minimnya kebudayaan Indonesia di dalam Pendidikan Nasional.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebagai mahluk sosial yang tidak luput dari segala interaksi sosial, tentunya kita tidak bisa menghindari hal-hal baru atau hal-hal yang tidak direncanakan untuk terjadi. Kita terus berevolusi, begitulah manusia. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Kita sesama manusia tentunya saling membutuhkan satu sama lain. Hal tersebut memicu suatu pertukaran, pencampuran dan hal-hal lainnya.

Hal ini yang memengaruhi kebudayaan Indonesia kita mulai mengikis, terutama di sektor pendidikan. Masuknya budaya-budaya lain ke Indonesia tentunya mengakibatkan adanya ketertarikan, namun ketertarikan yang berlebihanlah yang sering terjadi yang mengakibatkan para siswa-siswi cenderung lebih memilih budaya luar daripada budaya Indonesia itu sendiri.

Bagaimana agar Kebudayaan Lokal dan Nasional tetap eksis di Pendidikan Nasional?

1. Mata Pelajaran

Tentunya dalam mata Pelajaran di sekolah, tingkat apapun itu, baik dari TK sampai SMA, kebudayaan lokal dan nasional harus diajarkan dalam mata pelajaran. Pengalaman saya sendiri, sekolah-sekolah di Indonesia sudah cukup baik dalam menerapkan hak tersebut seperti saya, yang tinggal di Pekanbaru, namun saya mempelajari mata pelajaran Budaya Melayu. Meskipun tidak semua dari kami adalah orang melayu, namun kami tetap harus mempelajari mata pelajaran tersebut karena dimana kami berada disitulah kami harus menjunjung tinggi kebudayaan tersebut.

2. Ekstrakurikuller atau Unit Kegiatan Mahasiswa

Dengan menciptakan ekstrakurikuller bagi siswa ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa bagi mahasiswa yang memiliki unsur kebudayaan lokal dan nasional, tentunya akan melestarikan kebudayaan tersebut dan bisa menampung antusias dari para pelajar untuk menyalurkan bakat dan minat mereka terhadap Kebudayaan Indonesia. Contohnya, seperti tari tradisional, bela diri nasional dan kegiatan-kegiatan yang memiliki unsur kebudayaan lokal maupun nasional lainnya.

3. Sosialisasi

Tentunya yang paling sering dilakukan adalah sosialisasi kepada para pelajar tentang betapa pentingnya Kebudayaan Nasional dan bagaimana kita harus melestarikannya. Hal-hal tersebut bisa dilakukan dari hal-hal yang terlihat simple, seperti dari pengalaman saya. Di sekolah saya, setiap tanggal 2 Oktober para siswa dan siswi disuruh untuk menggunakan Batik untuk memperingati Hari Batik Nasional. Kegiatan tersebut dapat menciptakan rasa bangga cinta para siswa siswi terhadap Kebudayaan Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun