Mohon tunggu...
RATU HUSNUNNADIA
RATU HUSNUNNADIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pejuang receh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semangat Terpulih: Terinspirasi oleh Dosen yang Membangkitkan Jiwa Kemandirian

7 September 2023   05:30 Diperbarui: 7 September 2023   05:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Semangat adalah satu dari banyak hal yang penting lainnya dalam kehidupan manusia. Karena semangat sendiri memiliki dampak yang besar bagi kehidupan seseorang, dan tentu termasuk saya pribadi. Seseorang memiliki kemungkinan yang besar mengenai dari mana ia mendapat semangat tersebut. Mungkin seorang tukang becak mendapatkan semangat bekerja dari senyuman anaknya yang menunggu sang ayah dirumah. Seorang anak SMA mendapat dukungan dari kekasihnya, yang akhirnya mengobarkan semangat saat mengahdapi ujian tengah semester. Bahkan seorang anak semangat belajar karena ia memilki mimpi menjadi seorang guru. Dari contoh tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa semangat yang seseorang dapatkan dapat berbeda-beda, tergantung pada dari mana ia mendapatkannya dan apa faktornya.

Jika menurut saya pribadi, semangat memiliki sifat yang pribadi. bagi saya juga, semangat dapat menjadi penentu keberlanjutan hidup saya. Dalam pikiran saya, semangat yang saya dapat saat ini adalah pemberian dari tuhan. betul, pemberian dari tuhan yang ia berikan melalui diri sendiri maupun orang lain. 

Sudah lama saya dengan pikiran yang terus mengganggu sejak sekitar 3 bulan lalu, pikiran yang cukup individual dan menurunkan semangat hidup. Mengingat keadaan yang kurang mendukung, membuat saya kehilangan semangat untuk melanjutkan pendidikan. Sampai akhirnya muncul pemikiran bahwa orangtua seharusnya lebih mempersiapkan pendidikan anak-anak mereka dengan lebih baik. Bahkan pernah suatu hari dalam batin saya menyalahkan orangtua saya atas situasi ini. Dalam beberapa saat tentu saya merasa pemikiran tersebut salah.

Pada tanggal 6 september 2023, dalam pertemuan pertama kelas dengan dosen mata pelajaran ilmu pendidikan islam. Terdapat momen yang benar-benar menggugah kesadaran saya. Dosen ini menghadirkan kata-kata yang sangat inspiratif, dan yang paling berkesan bagi saya adalah ketika beliau berbagi cerita mengenai nasihat yang pernah beliau berikan kepada anaknya. Beliau mengatakan "orang paling kurang bijaksana adalah mereka yang menyalahkan orangtuanya ketika mereka menghadapi kesulitan dalam melanjutkan pendidikan".

Dari kata-kata beliau, saya memperoleh pemahaman penting. menyalahkan keadaan atau bahkan orangtua tidak akan membantu menyelesaikan masalah. pelajaran berharga ini menginspirasi saya untuk memupuk kemandirian yang kuat. Saya menyadari bahwa dalam menghadapi masalah yang terjadi dikehidupan, menyalahkan keadaan bahkan seseorang bukanlah jalan yang terbaik. Melainkan perlu untuk berfokus pada pencarian solusi dan tindakan konstruktif. Hal ini semakin memantapkan keyakinan saya bahwa setiap tantangan pasti memiliki jalan keluar yang dapat ditemukan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun