Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Kampus seharusnya berkontribusi bagi Masyarakat

29 November 2024   21:28 Diperbarui: 29 November 2024   21:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, cara menilai keberhasilan kampus perlu diubah. Bukan hanya jumlah publikasi atau peringkat internasional, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat. Misalnya, berapa banyak desa yang menjadi mandiri karena program kampus? Berapa banyak UMKM yang tumbuh? Berapa banyak masyarakat yang terbantu?

Keempat, insentif untuk pengabdian masyarakat harus diperbesar. Tidak hanya untuk dosen, tetapi juga mahasiswa. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial perlu mendapatkan penghargaan, seperti kredit akademik tambahan atau peluang karier yang lebih baik.

Kelima, teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal. Kampus bisa menjadi inkubator inovasi yang mengembangkan alat atau aplikasi sederhana tetapi sangat bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, aplikasi untuk memonitor kesehatan atau alat pengolahan sampah yang murah dan efektif.

Keenam, kurikulum harus dirancang untuk menanamkan kesadaran sosial kepada mahasiswa. Mata kuliah tentang pemberdayaan masyarakat atau proyek nyata di lapangan bisa menjadi salah satu caranya. KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga harus diarahkan untuk menyelesaikan masalah lokal secara konkret, bukan sekadar formalitas.

Langkah-langkah ini memang membutuhkan waktu. Budaya akademik yang sudah lama terbentuk tidak mudah diubah. Namun, perubahan harus dimulai. Jika tidak, kampus akan semakin jauh dari masyarakat dan hanya menjadi simbol tanpa fungsi.

Kita tidak bisa terus-menerus mengejar pengakuan dari luar sementara masyarakat di sekitar kampus justru merasa tidak diuntungkan. Kampus seharusnya menjadi tempat di mana ilmu pengetahuan bertemu dengan kehidupan nyata. Tempat di mana perubahan dimulai, bukan sekadar tempat menulis dan mencatat angka. Scopus memang penting, tetapi  masyarakat jauh lebih penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun