Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahlan wa Sahlan Bulan Dzulhijjah

8 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 8 Juni 2024   21:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari detik pertama bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia mulai merasakan aura spiritual yang kental. Kehidupan dunia memang sementara, dan manusia perlu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat dengan memperbanyak amal saleh. 10 hari pertama bulan Dzulhijjah menjadi saat yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan. Ini adalah waktu untuk mengisi hati dengan keikhlasan dan memperbanyak ibadah sebagai bekal menuju kehidupan yang abadi.

Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, beliau menyebutkan bahwa tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Bahkan, amal ibadah pada hari-hari ini lebih utama daripada jihad kecuali bagi yang berperang dengan seluruh hartanya dan nyawanya. Pernyataan ini mengingatkan kita betapa berharganya setiap detik di 10 hari pertama ini. Setiap sujud, setiap dzikir, dan setiap amal saleh menjadi lebih bermakna dan lebih dicintai oleh Sang Pencipta.

Pada 10 hari pertama Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai ibadah, baik yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya, shalat malam yang membawa ketenangan dalam kesunyian, puasa yang membersihkan jiwa, sedekah yang menebar kebaikan, membaca Al-Qur'an yang menenangkan hati, silaturahmi yang mempererat hubungan, dan memberi makan orang lain yang menambah keberkahan. Khususnya, puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu menghapuskan dosa setahun sebelum dan sesudahnya. Keistimewaan ini bagaikan embun pagi yang menyejukkan hati yang gersang.

Namun, sering kali keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah kurang disadari oleh umat Islam. Seperti mutiara yang tersembunyi di dasar lautan, penting untuk mensosialisasikan dan menghidupkan amalan-amalan pada hari-hari tersebut dalam keluarga dan komunitas. Dengan demikian, lebih banyak orang yang dapat merasakan dan mendapatkan pahala besar dari Allah SWT. Sosialisasi ini bisa dimulai dari lingkaran terdekat, dari obrolan ringan di meja makan hingga ceramah di masjid-masjid, mengingatkan betapa pentingnya 10 hari pertama Dzulhijjah.

Bulan Dzulhijjah adalah waktu istimewa yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam keheningan pagi yang penuh rahmat, marilah kita sambut hari-hari ini dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan. Mengisi waktu dengan amal saleh dan ibadah yang tulus, sehingga setiap detik menjadi momen yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Mari kita jadikan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat.

Setiap tahun, ketika bulan Dzulhijjah tiba, umat Islam di seluruh dunia merayakan ibadah haji. Namun, bagi mereka yang tidak menunaikan haji, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah tetap menawarkan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak yang menghabiskan waktu dengan memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, dan melaksanakan shalat sunnah.

Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, amalan ibadah menjadi lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah SWT. Setiap amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini dicatat dengan pahala berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah)." Ini menunjukkan betapa pentingnya kita memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin.

Bagi banyak umat Islam, bulan Dzulhijjah juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan mempererat tali silaturahmi. Saling memberi nasihat tentang kebaikan dan mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya memperbanyak amal saleh menjadi hal yang sangat dianjurkan. Dengan demikian, suasana kebersamaan dan kekeluargaan semakin terasa hangat dan penuh berkah.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa, terutama puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa pada hari ini memiliki keutamaan yang besar, yaitu menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini adalah peluang emas yang tidak boleh dilewatkan oleh setiap muslim.

Selain itu, pada bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah dan memberi makan orang lain. Tindakan ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menambah keberkahan bagi yang memberi. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan Allah akan menambahkan kehormatan kepada hamba yang dermawan."

Menyambut bulan Dzulhijjah dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan adalah wujud nyata dari ketaatan kepada Allah SWT. Melakukan berbagai ibadah dan amal saleh pada hari-hari ini menjadi cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita manfaatkan setiap detik dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah untuk memperbanyak amal kebaikan dan meraih pahala yang berlipat ganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun