Sepak bola selalu punya tempat istimewa di hati kita, terutama di Indonesia. Bisa dibilang, olahraga ini lebih dari sekadar permainan. Ia adalah cerminan kegigihan, semangat, dan juga, kadang, pelarian dari realita kehidupan sehari-hari.Â
Terlebih lagi, ketika timnas kita bertanding, seperti di Piala Asia Qatar 2023, sepak bola menjadi lebih dari sekadar permainan: ia menjadi simbol persatuan, kebanggaan nasional.
 Walau malam hari ini timnas Indonesia tersingkir dari Piala Asia 2023 setelah menyerah 0-4 dari Timnas Australia dalam babak 16 besar di stadion Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Minggu (28/1/2024) malam WIB.
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Timnas Indonesia. Perjuangan mereka di Piala Asia 2023 sungguh luar biasa. Setelah 17 tahun absen, mereka kembali dengan cara yang mengesankan. Ini adalah momen kebanggaan yang luar biasa, sebuah pencapaian yang patut dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Kembalinya Indonesia ke panggung Piala Asia ini tak lepas dari tangan dingin Shin Tae-yong, yang mengambil alih kendali Timnas sejak 2020. Shin bukanlah sosok asing dalam dunia sepak bola.Â
Dia dikenal sebagai pelatih yang tegas, strategis, dan penuh inovasi. Perubahan yang dia bawa ke Timnas Indonesia bukan hanya terletak pada taktik permainan, tapi juga perubahan mentalitas, semangat, dan totalitas para pemain.
Shin telah berhasil mengubah wajah sepak bola Indonesia. Dengan pengalaman luasnya, termasuk kesuksesan membawa tim-tim muda Indonesia ke putaran final Piala Asia U-17 dan U-23, ia membawa angin segar ke dalam tim. Hal ini terlihat dari cara tim bermain: lebih percaya diri, terorganisir, dan yang paling penting, bermain sebagai satu kesatuan yang solid.
Salah satu kebijakan Shin yang paling menarik adalah fokusnya pada pembangunan tim jangka panjang. Dengan rata-rata usia pemain di bawah 24 tahun, Shin mempersiapkan generasi penerus sepak bola Indonesia. Ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan saat ini, tetapi tentang membangun fondasi yang kuat untuk masa depan sepak bola nasional. Persiapan yang matang dan strategis ini mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap peningkatan performa Timnas.
Di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia tergabung dalam Grup D yang tangguh, bersaing dengan tim-tim kuat seperti Irak, Vietnam, dan Jepang. Setiap pertandingan adalah ujian berat, tapi Timnas menunjukkan kegigihan yang luar biasa. Pertandingan melawan Vietnam, misalnya, adalah sebuah pertunjukan kekuatan dan ketahanan mental. Mengamankan poin pertama di turnamen ini bukan hanya prestasi, tapi juga simbol perjuangan dan dedikasi.
Namun, puncak dari perjalanan mereka adalah lolos ke babak 16 besar. Ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi sepak bola Indonesia.Â
Pertandingan melawan Jepang, khususnya, adalah momen di mana Timnas tidak hanya bermain bola, tapi juga memenangkan hati. Hasil imbang yang diraih Kirgistan dan Oman di grup lain membantu membuka jalan bagi Timnas untuk menciptakan sejarah.