Studi tentang 46 negara dan 800 pekerjaan oleh McKinsey Global Institute menemukan bahwa fakta  hingga seperlima angkatan kerja global akan terpengaruh dan akan menjadi pengangguran.
Dikatakan sepertiga dari tenaga kerja di negara-negara kaya seperti Jerman dan AS mungkin perlu melatih untuk pekerjaan lain. Operator mesin dan pelayan restoran akan menjadi yang terkena pukulan  paling parah sebab mau tidak mau di masa akan akan datang banyak pemilik restoran akan memiliki mesin otomatisasi yang jelas akan menggantikan peran manusia.
Negara-negara miskin dan terbelakang yang memiliki lebih sedikit uang untuk berinvestasi dalam otomatisasi system online tidak akan terpengaruh dan  mereka rata rata  masih menggunakan system manual.
Namun di Indonesia sebagai Negara berkembang Potensi di gantikan oleh mesin juga mulai terlihat  oleh beberapa staf back-office  di perbankan. Kini nasabah tidak perlu lagi untuk mengantri ke bank cukup install aplikasi mobile banking maka semua transaksi di selesaikan oleh satu klik saja.
Pekerjaan yang membutuhkan interaksi manusia seperti dokter, pengacara, guru, mungkin akan tetap digunakan di masa depan 2 atau 3 dekade yang akan datang sebab pekerjaan mereka bukan otomatisasi melainkan proses interaksi yang tak mungkin di gantikan oleh mesin.
Pekerjaan khusus dengan upah rendah, seperti berkebun, pipa dan pekerjaan perawatan, juga akan tetap di butuhkan .Di AS sendiri, 39 hingga 73 juta pekerjaan mungkin dihilangkan pada tahun 2030, tetapi sekitar 20 juta pekerja yang dipindahkan mungkin dapat dengan mudah pindah ke industri lain, menurut analisa Mckensey .Di Inggris, 20% dari pekerjaan saat ini akan otomatis selama periode 2030 ke depan.
Jika melihat apa yang terjadi saat ini persis kita akan melihat transisi pada skala awal 1900 ketika banyak industri global beralih dari pertanian ke pekerjaan pabrik industry. Tetapi mereka mengingatkan bahwa teknologi baru akan menghasilkan jenis pekerjaan baru, mengarah pada pekerjaan dukungan teknologi, dan bisnis online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H