Berbicara jodoh kayaknya gampang-gampang susah sebab pada umumnya kaum perempuan memiliki rasa malu yang jauh lebih besar daripada lakilaki.  Rasa malu itu justru menjadi perisai untuk melindungi diri dari kemaksiatan dan kejahatan.  rasa malu pula yang menghalangi  Namun serupa sisi mata uang,
Perempuan menjadi pasif dalam hal meneman jodohnya. Alih-alih untuk aktif kebanyakan perempuan memilh untuk menunggu Pinangan mengetuk pintu rumah dan datang menghampirinya.Â
Padahal, menunggu tanpa kepastian begitu menyesakkan sementara kita tidak pernah tahu jatah usia kita di dunia, bukan? Banyak alasan yang dikemukakan terkait rasa maka untuk "menjemput bola" ini.
Lantas, sebagai perempuan, apakah kita mau menjadi gadis sementara usia semakin pingitan yang menunggu pinangan sudah semakin merangkak dan keinginan untuk menikah kian meningkat drastis. Jodoh lelaki tak kunjung datang.Â
Hal ini  menyimpan bom waktu yang kapan saja bisa  itu seumpama meledak. Masalah harus dicari  solusinya dan tidak dibiarkan dalam ketidakpastian. Semoga firman Allah ini bisa menjadi pengingat.
Peribahasa "lelaki menang memilh, perempuan menang menolak agaknya perlu didudukkan dengan tepat. Dalam soal memilih pasangan, kedudukanperempuan setara dengan lelaki.Â
Dari Aisyah ra. berkata, ada seorang gadis yang dinikahkan dengan seorang laki-laki, kemudian datang kepada Aisyah dan mengadukan hal itu. Ayahku telah menikahiku dengan putra saudaranya agar martabatnya dapat terangkat melalui dinku. Tetapi, menyukainya.
Aisyah Malu berkata, "Duduklah Sampai kemudian datang. Aisyah lalu menyampaikan persoalan itu kepada Rasulullah. Setelah mendengar cerita itu, Rasulullah saw. mengutus seseorang untuk memanggil ayah sang gadis agar datang menemui beliau di rumahnya Ketika sang ayah telah hadir Rasuilullah  menyerahkan kembali urusan pernikahan itu kepada sang gadis.Â
Tetap, sang gadis itu berkata, Rasulullah sebenarnya aku teloh rido akan apa yang dilakukan Ayah kepadaku. Hanya saja aku berkeinginan untuk memberitahukan kepada perempuan bahwa mereka memili hak dalam masalah ini Th.r. An Nasan)
Jodoh memang di tangan Alah. Akan tetapi, dia akan tetap di tangan Allah jika kita tidak berusaha mencari seperti konsep rezeki. Rezeki tidak akan menghampiri jIka kita hanya berpangku tangan.Â
Jadi, berupayalah dengan aktif .Aktif disini bukan berarti agresif apalagi membabi buta menghalalkansegala cara, tetapi aktif yang elegan. Salah satunya dengan saudara, atau gunu (ustaz ustazah)