Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Morotai-Tobelo Jalur Favorite teroris Marawi Filipina

2 Juni 2017   02:55 Diperbarui: 2 Juni 2017   03:20 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://trendingbuzzer.com/

 Pengawilayah Maluku Utara (Malut),  Khususnya Kepulauan Morotai dan Tobelo menjadi jalur favorite teroris ISIS di Marawi Flipina. Tidak heran karena letak geografis Morotai dan Tobelo sangat berdekatan dan berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Antisipasi secara dini perlu dilakukan dengan meningkatkan   Eskalasi pengamanan ditingkatkan mengantisipasi masuknya kelompok teroris pascainsiden  Kota Marawi Pulau Mindano, Filipina.  

 (Kapolda) Malut Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto menginstruksikan  pengamanan wilayah Maluku Utara  diperketat pascainsiden Marawi. Bahkan Kapolda secara tegas menginstruksian jajaran Kepada seluruh Kepala Kepolisian Resor untuk  melakukan razia setiap kapal yang masuk di semua pelabuhan,”

    Hal ini tidak mengherankan karena di daerah Halmahera Utara, Khususnya Morotai dan Tobelo banyak terdapat pelabuhan tikus tempat para teroris melakukan jalur pelarian nya saat terdesak oleh pasukan Filipina di Pulau Mindanao. 

     Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pertempuran sengit antara militer Filipina dengan militan lokal Maute di Marawi, yang terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menewaskan 44 orang. Militer Filipina terus berupaya mengusir militan Maute keluar dari Marawi.  Bentrokan berawal saat militan Maute membakar sejumlah gedung setempat untuk mengambil alih kota Marawi. Tentara Filipina berupaya keras menghalangi upaya militan Maute untuk mendirikan wilayah kekhalifahan ISIS di Marawi. 
Insiden ini mendapat perhatian pemerintah Indonesia. Pemerintah bergerak cepat memulangkan 11 WNI yang terjebak bentrok antara kelompok bersenjata dengan militer Filipina di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina 
Sebelas WNI itu terdiri atas sepuluh anggota Jamaah Tabligh (JT). Sedangkan satu lainnya terdata sudah menikah dengan warga setempat dan telah menetap cukup lama di Marawi.
    Sementara kabar terbaru, Panglima Militer Filipina Jenderal Eduardo Ano menyatakan bahwa tiga WN Malaysia, satu WNI, dan sejumlah militan asal Arab tewas dalam baku tembak di Marawi, Mindanao, Filipina. Terkait dengan kabar terebut, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, dirinya sudah mendengar info tersebut dari otoritas Filipina. Dari info tersebut, diketahui bahwa sebuah paspor Indonesia ditemukan di lokasi kejadia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun