Mohon tunggu...
Ratu Farah Nadia
Ratu Farah Nadia Mohon Tunggu... -

always learn for a better life

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Learning From Germany

20 Desember 2011   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:59 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Summer School Program 2011, Weiden, Germany

RENEWABLE ENERGIES, ENTREPRENEURSHIP & LEADERSHIP

[caption id="attachment_150181" align="aligncenter" width="682" caption="di Pabrik BMW , Regensburg , Germany"][/caption] Tanggal 10 September 2011 sampai dengan 17 September 2011 adalah moment yang paling berkesan bagi para mahasiswa dan mahasiswi UIN Jakarta, International Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis, karena para peserta Summer School event yang semua berjumlah 15 orang ini mendapatkan pengalaman yang sangat inspiratif di Amberg-Weiden, Germany.  Selama 7 hari mereka melalui setiap kegiatan yang juga melibatkan pelajar-pelajar Hochschule Amberg-Weidendengan penuh semangat kebersamaan. Sangat kental sekali perbedaan budaya, kebiasaan dan pola berpikir antara para pelajar Indonesia dengan pelajar Jerman. Tetapi semangat kebersamaan dan keinginan belajar yang tinggi menyatukan segala perbedaan kami. Hari pertama tiba di Jerman, kami disambut hangat oleh seorang dosen dari salah satu Universitas di Weiden dan perwakilan dari DAAD. Saat itu kondisi tubuh memang cukup lelah setelah melalui perjalanan panjang sekitar 15 jam di pesawat dan 3 jam dengan kereta lokal untuk menuju kota Weiden. Tetapi rasa lelah dan kebahagian kamipun semua tak tebendung setelah menyaksikan keindahan kota Weiden dan bertemu dengan para pelajar Jerman yang begitu bersahabat dan ramah. Kami dibagi dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 3 pelajar Indonesia dan 3 pelajar Jerman. Setiap hari, semua kelompok diberikan materi mengenai Interpreneuship, leadership serta tak ketinggalan pula Renewable Energy, yang menjadi topik paling berkesan. Terus terang saja, isu dan pelajaran mengenai Renewable Energy masih menjadi hal yang "Uncommon" bagi para pelajar Indonesia. Materi yang diberikan dalam Summer School ini tidak saja dengan metode mengajar secara langsung yang disampaikan oleh para dosen dari Hochschule Amberg-Weiden, tetapi kami juga di ajak "Study Trip" ke beberapa pabrik, hutan dan museum. Pabrik yang sangat berkesan adalah saat kami berkunjung ke pabrik BMW di Regensburg. Suasana pabrik yang begitu high-technology membuat seluruh peserta summer school terperanga dan rasanya ingin sekali membuat Indonesia tercinta bisa membuat pabrik mobil seperti ini. Kemudian hari lainnya, kami mengunjungi salah satu pabrik porselen terbesar di Jerman yaitu Seltmann Ceramic. Pabrik ini juga tak kalah canggih dengan pabrik mobil BMW yang telah dilengkapi oleh sensor-sensor dalam standar pengamanan kerja yang berfungsi mematikan mesin ketika pengunjung atau pekerja melintasi mesin yang sedang bekerja. Setelah melihat-melihat di bagian produksi keramik, kami di ajak ke salah satu toko porselen yang terdapat di bagian depan pabrik Seltmann Ceramics. "Saat nya wisata belanja", teriak para peserta Summer School. Mereka membelanjakan kepingan-kepingan  Euro mereka untuk membeli barang-barang porselen yang khas Bavarian, Jerman. Mereka sangat antusias mencari dan memilih ceramics  untuk  menjadi buah tangan saat pulang ke kampung halaman, "Ini bisa menjadi oleh-oleh untuk adik-adik sepupuku biar mereka semakin semangat untuk belajar, agar mereka kelak bisa berkunjung ke Negeri High-tech ini", tutur Berly, ketua tim SummerSchool Program 2011 untuk pelajar Indonesia. Study trip yang berkesan lainnya adalah pabrik briket Ziegler. Ini merupakan salah satu SME (Small Medium Enterprise) di Jerman dimana mereka memproduksi briket yang dapat digunakan untuk barbeque, memasak, atau sebagai pemanas tubuh saat musim dingin tiba. Tetapi tetap saja sudah memiliki pengaman standar kerja yang baik dan menggunakan mesin-mesin yang canggih seperti pabrik-pabrik besar. Semua peserta Summer School juga diajak ke sebuah hutan di Jerman. Seorang pejabat hutan dari kota Weiden memperkenalkan kepada para peserta Summer school dalam menjaga dan mengelola hutan seperti yang telah diterapkan di hutan-hutan sekitar kota Weiden. Dari study trip ke salah satu hutan di weiden ini, kami pelajar Indonesia dapat belajar banyak tentang pelestarian ekosistem-ekosistem tumbuhan dan fungsi keberlanjutan pelestarian hutan (Sustainable Foresty) untuk warisan generasi mendatang. Mereka sangat peduli dengan lingkungan dan hutan yang mereka kelola dengan sangat baik dan setiap generasi memiliki kewajiban untuk menanam dan mengelola hutan serta lingkungannya untuk generasi penerus mereka kelak. Setelah berjalan menyusuri hutan, selanjutnya kami melanjutkan study trip ke museum "Freiland Museum Neusath Perschen". Di museum ini, kami belajar tentang tata cara memasak dan bekerja orang-orang Jerman pada abad ke-20. Selain itu, kami juga belajar tentang tata cara memanen sayuran dan merawat hewan seperti kebiasaan suku-suku di Jerman. Dari museum ini, pelajar Indonesia dapat memperhatikan bagaiman masyarakat Jerman belajar dan melestarikan budaya-budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka dan mempelajari kebiasaan-kebiasaan masyarakat Eropa, khusus nya negara Jerman yang patut kita ambil sisi positif nya. Malam harinya, para pelajar Jerman mempersembahkan masakan-masakan ala Jerman yang mereka buat serta merekapun menggunakan pakaian adat khas Bavarian, Jerman. Sungguh malam yang penuh kebersamaan. Para pelajar Indonesia pun juga turut serta dalam "Indonesian Night" pada keesokan harinya di hari ke empat. Kami menyatap bersama-sama makanan khas Indonesia, yaitu nasi goreng dan sate ayam yang sudah dimasak oleh para pelajar Indonesia pada sore hari nya. Kami sangat senang, karena ternyata para pelajar Jerman sungguh antusias dan suka dengan nasi goreng buatan kami. Awalnya kami ragu dengan makanan Indonesia yang kami sajikan karena perbedaan selera dan citarasa dari kedua negara. Ternyata dugaan kami salah. Sebagian besar dari mereka ada yang sampai mengambil lebih dari tiga porsi. Ini jelas membuktikn bahwa mereka benar-benar menyukai masakan ala Indonesia. Mereka bilang rasanya unik dan enak. Di akhir acara, kami semua menampilkan pakaian adat khas Indonesia dari sabang sampai Merauke dengan tampil bak fashion show. Kami pun juga menunjukkan sebuah video yang dibuat oleh Annas Fitriani, salah satu peserta SummerSchool Program 2011, mengenai kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah ruah dan daerah wisata dari setiap provinsi di Indonesia. Kali ini berganti, mereka yang sekarang benar-benar terperanga melihat keindahan panorama dari setiap provinsi dan pulau-pulau kecil yang saat ini menjadi daya tarik turis asing mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Dalam event Summer School ini para pelajar Indonesia juga belajar tentang "Renewable Energy". Kita diajak mengenal lebih dekat alat-alat yang ramah lingkungan dan penghasil energi dengan pemanfaatan energy yang renewable atau dapat diperbaharui seperti Photovoltaic, Heco Cooking Stove dan solar system. setiap kelompok diajak melihat-lihat secara detail dan memperagakan langsung pemakaian alat-alat tersebut. Ada tiga workstation yang berfokus pada penggunaan energi surya, diantaranya adalah Photovoltaic, Solar System dan dua workstation untuk penggunaan Heco Cooking Stove. Setelah selesai bereksperimen pada alat-alat tersebut, setiap kelompok diwajibkan untuk memilih salah satu alat-alat tersebut untuk dijadikan topik diskusi dan dipresentasikan pada hari terakhir Summer School. Setiap kelompok mempresentasikan dan membuat poster untuk mempromosikan produk Renewable Energy yang mereka pilih. Dari tugas ini, kami belajar banyak bagaimana cara mengaplikasikan produk-produk tersebut serta membuat Business Plan dan Marketing Campaign sebelum memulai sebuah bisnis.Disinilah kami merasakan bagaimana belajar dan menyatukan perbedaan pendapat dengan pelajar Jerman, dan kami butuh dua hari untuk menyatukan persepsi dan ide dari setiap business plan yang kami buat sebelum dipresentasikan. Hingga saat ini, suasana Summer School masih sangat terasa di benak setiap peserta. Mulai dari hangatnya sebuah kebersamaan, kedisiplinan, kepemimpinan, multikulturalisme, kewirausahaan, sampai kesadaran akan pelestarian lingkungan yang wajib di emban dan dilakukan oleh setiap generasi muda. Selain itu kami juga berharap bahwa Summer School kali ini bisa menjadi momentum yang berharga dalam memperkuat hubungan baik khususnya antara Indonesia dengan Jerman dan ASEAN dengan Uni Eropa pada umumnya. Penulis : Ratu Farah Nadia/ Berliansyah Nugraha Putra, UIN Jakarta, FEB ( Akuntansi International )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun