Banyak sekali orang menganggap minat dan bakat merupakan hal yang sama ataupun hal yang selalu selaras padahal dua hal ini merupakan hal yang berbeda sekali dan belum tentu berhubungan satu dengan yang lainnya. Dari definisi sendiri pun kedua hal ini merupakan hal yang berbeda.
Untuk minat sendiri menurut (SIRAIT, 2016) minat merupakan kecenderungan dari jiwa terhadap hal atau sesuatu yang dapat memicu perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, dan membuat seseorang menjadi memiliki motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan. Dan minat menurut Slameto dalam (SIMBOLON, 2014) Minat adalah rasa lebih suka dan berkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Terakhir menurut KBBI minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat dapat dilihat dari keaktifan seorang anak dan kegigihan anak dalam melakukan suatu kegiatan. Minat dapat berkembang melalui pengalaman atau eksposur anak terhadap aktivitas tertentu. Minat pun dapat berubah seiring waktu dan bertambahnya pengalaman dan lingkungan seseorang.
Sedangkan untuk bakat menurut KBBI adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Menurut (Anggraini dkk., 2020) bakat merupakan sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir, misalnya menulis. Ada juga kata “bakat yang terpendam”, artinya bakat alami yang dibawah sejak lahir tapi tidak dikembangkan. Masih dalam sumber yang sama bakat dibagi menjadi tiga yaitu achievement (kemampuan aktual), capacity (Kemampuan potensial), dan aptitude (sifat dan kualitas)
Bakat sendiri merupakan sebuah kemampuan alami dari dalam diri seseorang semenjak ia lahir dan bersifat bawaan atau intrinsik dari individu itu sendiri. Bakat memiliki potensi untuk dikembangkan melalui latihan dan pengalaman, tetapi jika bakat terus menerus dipendam bahkan tidak pernah diketahui oleh pemiliknya maka bakat tersebut tetap tidak akan berkembang. Berkembangnya bakat sendiri pun akan menjadi lebih efektif ketika orang tersebut minat dan mau bersungguh sungguh dalam mengembangkan bakatnya. Bakat pun menjadi dasar dalam keunggulan suatu individu di bidang tertentu.
Dari pengertian bakat dan minat diatas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kecenderungan dari dalam diri atas sesuatu hal yang mampu memicu perasaan senang, memperhatikan dan membuat seseorang menjadi lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu. Sedangkan bakat merupakan kemampuan alamiah seseorang yang ada semenjak ia lahir dan bersifat bawaan, bakat mampu dikembangkan namun apabila bakat seseorang tidak pernah ditemukan, bakat tersebut akan selamanya terpendam dan menjadi sia-sia.
Dapat dilihat bahwa memang bakat dan minat itu merupakan hal yang berbeda dan bahkan terkadang tidak selaras. Contohnya adalah Rina mempunyai bakat dalam menggambar, karya yang dihasilkan Rina selalu mendapatkan banyak pujian dari orang lain, tetapi Rina tidak suka menggambar dan Rina lebih berminat dalam membuat kue walaupun kue yang dibuat dirinya tidak sebagus hasil karya seni yang ia buat.
Dari contoh dapat dilihat perbedaan minat dan bakat, walaupun minat dan bakat berbeda tetapi orang tua mampu membuat minat menjadi dasar bagi perkembangan bakat anak. Contohnya adalah jika Rina berbakat dalam menggambar dan seni rupa tetapi Rina hanya berminat dalam membuat kue, maka orang tua Rina dapat mengarahkan Rina untuk memakai bakat dalam menggambarnya untuk menghias kue yang ia buat. Dalam hal ini bakat Rina akan terus terasah dah berkembang dan minat Rina akan terlaksana dan berkembang dalam waktu yang bersamaan.
Minat pun penting dalam membangun motivasi anak dalam melakukan sesuatu, dan hal ini pun akan sangat berguna dalam pengembangan bakat anak jika orang tua mampu mengarahkan bakat dan minat anak menjadi satu arah output yang sama, dimana anak akan merasa lebih termotivasi, akan merasa tertantang dan akhirnya akan mencoba mengeksplorasi cara baru untuk mengembangkan bakatnya lewat minatnya, dan terakhir anak akan memiliki tingkat kepercayaan diri dan kepuasan diri yang lebih tinggi.
Jika orang tua mengetahui bahwa bakat dan minat anaknya berbeda dan langsung menentang minat anaknya tanpa memikirkan ataupun mendukung minat anak, maka anak akan merasa malas-malasan ketika orang tuanya menyuruh diri mereka untuk mengembangkan bakat mereka, sekalipun orang tua telah memfasilitasi anak sebaik apapun dan hal tersebut akan memungkinkan untuk anak menjadi underachiever. Dimana anak akan menunjukan prestasi di bawah kemampuan sesungguhnya mereka.
Memang mengembangkan bakat itu penting, tetapi mengeksplorasi minat dan mengembangkan bakatnya dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan serta kebahagiaan anak. Ketika orang tua, guru, atau lingkungan mendukung pengembangan minat dan bakat anak, ini bisa menjadi landasan yang kuat bagi perkembangan mereka dalam mencapai potensi tertinggi dalam kehidupan.