Tema yang ingin saya angkat adalah tentang fenomena yang terjadi di masyaratkat terhadap beragamnya rumah ibadah yang ada di Indonesia. Saya tertarik dengan fenonmena ini karena ras kagum saya terhadap toleransi yang cukup kuat yang terjadi di Indonesia, terutam dalam sikap menerima dan menghormati tempat ibadah saudara -- saudara kita yang memiliki keyakinan yang berbeda.
Tentu Indonesia memiliki keberagaman agama/kepercayaan yang berbeda -- beda, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Budha, Hindu, Kong Hu Cu, dan kepercayaan lain yang diakui oleh pemerintahan kita. Keberagaman tersebut tentunya memiliki setiap kegiatan yang berbeda dan tentunya memerlukan ruang maupun waktu dalam pelaksanannya, terutama penerimaan dari masyarakat sekitar.
Dengan adanya keberagaman tersebut, maka beragam pula juga tempat ibadah yang menjadi tempat suci bagi umat -- umat yang bersangkutan. Walau adanya perbedaan pemahaman kepercayaan, Masyarakat tidak menjadikan itu sebagai perbedaaan yang memecah belah kerukunan, melainkan sebaliknya.
Seperti dilansir dari Kompas.com pada tanggal 13 Mei 2021, disaat pemuda Kristen di Ambon ikut serta mengamankan Ibadah Shalat Ied yang dilaksanakan oleh Umat Islam pada perayaan Idul Fitri. Kejadian ini tentu bukan satu -- satunya yang dapat menggambarkan betapa tolerir nya masyarakat terhadap keberagaman beragama.
Walau agama di Indonesia bermayoritas Islam, itu bukan menjadi suatu hambatan untuk kaum minoritas dalam melaksanakan kegiatan keagamaannya. Banyak tempat ibadah yang berdiri tegak dari berbagai macam Agama yang dimana disetiap kegiatannya didukung oleh masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H