Kota Malang merupakan kota yang memiliki beragam wisata. Bahkan Kota Malang juga unggul dalam bidang pendidikan.Berbagai wisatanya mulai dari wisata alam,sejarah , dan kampung tematik. Pemerintah Kota Malang terus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi. Hal ini mencakup peningkatan jaringan transportasi, pembangunan pusat perbelanjaan modern dan inisiatif lainnya untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Â
 Dengan demikian, Kota Malang tidak hanya menjadi surga wisata namun juga memiliki keanekaragaman perekonomian daerah yang menjanjikan. Mulai dari pariwisata hingga industri kreatif, Kota Malang terus berkembang menjadi pusat keuangan yang menarik perhatian dan investasi. Dengan upaya yang berkelanjutan, potensi perekonomian daerah ini kemungkinan akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan perekonomian nasional secara keseluruhan.Pemerintah Kota Malang mendukung untuk meningkatkan perekonomian di Kota Malang melalui ekonomi kreatif dengan berbagai cara mulai dari upaya peningkatan Sumber Daya Manusia hingga penguatan pembangunan infrastruktur.
Kini pemrintah Kota Malang sedang menjalankan pembangunan pada kawasan Kayutangan Heritage. Pada pembangunan Kayutangan Heritage ini sangat fenomenal menuai banyak pujian serta kritikan oleh masyarakat Kota Malang.Â
Pembangunan Kampung Kayutangan Heritaage ini menggerakkan perekonomian masyarakat setempat, dengan adanya pembangunan ini masyarakat setempat membuat beberapa usaha seperti berjualan makanan ataupun minuman. Tentu hal tersebut menguntungkan bagi masyarakat setempat karena juga mendapatkan income dari tiket masuk bagi pengunjung.Â
Harga tiket masuk pengunjung 5000 rupiah perorang, tiket masuk tersebut juga mendapatka cinderamata foto foto jaman dahulu. Hal tersebut juga meningkatkan kekreatifan masyarakat. Lalu Kayutangan Heritage kini juga menjadi spot foto hitz pada saat ini, saat malam hari banyak sekali pertunjukkan band band dipinggir jalan Kayutangan.
Tentu tak hanya respon baik yang didapati ketika pembangunan Kayutangan Heritage ini. Adapun kritikan yaitu dinilai perencanaan penataan ruang yang kurang matang. Hal ini dilihat dari jalanan Kayutangan yang masih dipenuhi oleh mobil dan sepeda motor yang menyebabkan macet sehingga dinilai kurang siap dalam penataannya serta banyak tiang yang masih semrawut. Lalu kurangnya kesiapan penuh dalam dibuka nya kampung Kayutangan Heritage , hal ini ditunjukkan masih banyak pengunjung yang bingung arah destinasinya , memang ada petunjuk arahnya tetapi masih ambigu.Â
Tidak hanya itu visualisasi didalam Kampung Kayutagan Heritage masih belum terasa heritagenya masih terlihat seperti kampung biasa , hal ini diperlukan desain lebih matang untuk menujukkan kekhasan Kampung Heritage. Lalu kritikan visualisasinya kurang sesuai dengan konsepnya hal ini ditunjukkan dengan adanya kotak telepon Inggris berwarna merah yang berada di pinggir jalan Kayutangan dinilai berbeda dengan konsepnya.
Pembangunan Kayutangan Heritage ini juga menyebabkan beberapa perubahan terhadap arah lalu lintas yang juga menuai banyak kritikkan. Hal ini dikarenakan arah lalu lintas menjadi satu arah, banyak yang mengeluh karena satu arah ini menyebabkan estimasi jarak tempuh semakin jauh.
Dianggap terlalu focus dengan Kayutangan Heritage kini keadaan Kampung Warna Warni Jodipan semakin turun dari tahun ke tahun. Berbanding terbalik dengan Kampung Heritage yang ramai pengunjung kini Kapung Warna Warni Jodipan sepi pengunjung hingga tidak ada pengunjung sama sekali. Awal pembangunan Kampung Warna Warni Jodipan ini digadang-gadang menjadi penggerak perekonomian wilayah tersebut. Sebaliknya kini ekonomi warga sekitar kian memburuk karena mayoritas warga bergantung dengan membuka usaha berjualan makanan atau minuman serta oleh oleh di Kampung warna Jodipan.Â
Berbagai keluhan dari warga setempat tentang pengunjung yang sepi sehingga banyak juga warga yang memilih untuk menutup jualannya. Ada beberapa warga yang masih memilih untuk membuka tokonya tetapi juga mengeluhkan jika pendapatanya hanya berputar saja untung yang sangat sedikit sehingga hanya mengharapkan pembelian dari masyarakat sekitar saja.Â
Sepinya kunjungan ini menyebabkan tidak  adanya perputaran uang dalam biaya perawatan bangunan, warna cat pada rumah-rumah sudah mulai pudar bahkan terdapat keluhan yang seharusnya dicat tiga kali dalam setahun kini hanya mampu mengecat dalam sekalin setahun itupun dengan biaya pribadi.
Banyak kritikan dari masyarakat luar bahwa kurangnya ketertarikan dalam mengunjungi karena kurang inovasi dalam kampung tersebut. Selain itu, pada tingkat kelembagaan, perubahan kampung tematik menghambat optimalisasi pembangunan kampung.Oleh karena itu, koordinasi dengan kelurahan yang cenderung tidak peduli akan menjadi penghambat pembangunan kampung. Â Lalu kurangnya ikut campur tangan pemerintah dalam bantuan sarana dan prasarna infrastruktur serta pemeliharaan kampung tematik yang seharusnya bisa membangkitkan perekonomian Kota Malang.