Eksternalitas merupakan biaya atau manfaat yang timbul karena beberapa aktivitas atau transaksi yang ditimpakan atau dikenakan pada pihak lain diluar aktivitas atau transaksi itu. Kadang disebut dengan tumpahan atau efek lingkungan.
Menurut ahli ekonomi Alfred Marshall menyatakan bahwa eksternalitas muncul ketika suatu variable yang dikontrol oleh suatu agen ekonomi tertentu menganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen ekonomi lain. Hal ini tertuju pada suatu definisi bahwa suatu barang dapat menghasilkan manfaat atau biaya yang belum tercakup  pada perhitungan proses produksi barang tersebut.Â
Dengan adanya manfaat,biaya, peningkatan atau penurunan nilai guna yang dimunculkan oleh suatu kegiatan produksi atau konsumsi yang belum dihitung atau dikalkulasi disebut dengan ouput eksternal. Hal ini disebut eksternal karena mekanisme pasar belum/belum bisa memasukkan semua biaya atau manfaat tersebut, sehingga dianggap sebagai biaya atau manfaat sosial. Berarti harga barang yang diproduksi tau dikonsumsi belum mencerminkan atau menunjukkan eksternalitas yang tidak/belum dapat dikalkulasi.
Menurut Fisher (1996) bahwa eksternalitas terjadi ketika  satu aktivitas pelaku ekonomi mempengaaruhi kesejahteraan pelaku ekonomi lain dan peristiwa yang ada terjadi diluar mekanisme.  Ekternalitas pada masyarakat juga dapat berupa manfaat (benefit society) ataypun beban biaya ( cost on society) disebabkan oleh adanya aktivitas produksi dan konsumsi.Â
Benefit ataupun beban ini tidak hanya dirasakan oleh orang yang berhubungan langsung atau berkepentingan dengan perusahaan atau proyek tersebut seperti pemilik,konsumen,pemerintah, dan pekerja, namun juga dirasakan oleh masyarakat lain yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas dan keberadaan perusahaan atau proyek tersebut.Â
Masyarakat mendapatkan manfaat yang dihasilkan dari aktivitas produksi pihak lain adalah mendorong timbulnya inovasi dimasyarakat, penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, pengalokasian sumber daya lebih efisien, pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan di sektor industry. Meskipun aktivitas produksi menimbulkan manfaat terhadap masyarakat biasanya bisa diukur dengan perhitungan nilai tambah namun manfaat yang timbul karena aktivitas produksi pihak lain akan menyebabkan hilangnya  sebagai potensi kesejahteraan yang dapat dinikmati masyarakat.
Eksternalitas terdapat dua jenis yaitu positif dan negative. Eksternalitas positif merupakan tindakan atau aktivitas suatu pihak yang memberikan manfaat bagi pihak lain, tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan didalam pasar.contohnya seperti imunisasi terhadap suatu penyakit yang dilakukan yang mengantisipasi kemungkinan terjangkitnya penyakit tersebut terhadap masyarakat menjadi kecil. Sedangkan eksternalitas negative merupakan  biaya yang dikenakan pada orang lain di luar sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif.Â
Contohnya yaitu pencemaran lingkungan. Seperti di daerah industri, pabrik-pabrik sering mencemari udara dan orang-orang di sekitarnya harus menderita konsekuensi negatif dari udara yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan memproduksi polusi.
Ekternalitas dapat terjadi dimana saja terlebih pada daerah industry, lalu daerah yang mulai dibangun infrastruktur. Pada kawasan pesisir pantai di Kabupaten Malang sudah dibangun Jalan Lintas Selatam (JLS) yang digunakan untuk mempermudah akses jalan dikawasan tersebut. Adanya JLS di Kabupaten Malang yang merupakan pemanfaatan lahan di daratan ini secara tidak langsung ini memperngaruhi kondisi  wilayah pesisir. JLS ini memberikan potensi aktifitas ekonomi dalam kawasan tersebut maka dari itu tidak menutup kemungkinan aktifitas ekonomi kawasan pesisir dan laut menyebabkan over fishing dalam mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan.
Tentunya hal ini tejadi karena kemudahan akkses transportasi yang mendorong sektor industry terkait perikanan. Adapun indicator perubahan aktifitas ekonomi wilayah yang terjadi di zona pesisir meliputi. Pertama jumlah peserta lelang dan jumlah armada yang bertamvah, sebelum dibangunnya infrastruktur JLS jumlah peserta lelang sekitar 10-12 orang tetapi sejak infrastruktut JLS mulai dibangun jumlah peserta lelang bertambah menjadi 17 orang.Â
Menurut salah satu peserta lelang ini menguntungkan karena adaanya infrastruktur JLS ini pelelang tidak lagi mengirim hasil tangkap ikan melainkan para pembeli yang menghampiri langsung ke lokasi tempat pelelang yang memberikan keuntungan karena tidak memerlukan biaya pengiriman ikan. Kedua jumlah tangkapan ikan dengan adanya JLS ini secara tiddak langsung jumlah armada meningkat hal ini mempengaruhi jumlah tangkapan ikan yang didapatkan.