Rabu, 20 Juli 2022 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting. Kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia Kelompok 137 ini bekerja sama langsung dengan Posyandu Desa Kawoyang, yang pada tanggal tersebut berlangsung di Desa Kawoyang untuk turun langsung kepada masyarakat dalam memberikan awareness terhadap permasalahan ini. Serta dilihat dari keadaan masyarakat yang masih minim pengetahuan tentang stunting.
Program ini merupakan salah satu kegiatan pemberian informasi, baik itu secara langsung maupun dalam bentuk sebaran poster mengenai stunting. Hal-hal informasi berupa penyebab stunting, resiko stunting, maupun cara pencegahan stunting
Kegiatan ini bertujuan agar desa kawoyang mengetahui tentang stunting dan pengaruhnya pada anak, ciri-ciri anak yang terindikasi stunting, bagaimana cara mencegah stunting serta mengetahui bagaimana anak jika sudah terindikasi stunting. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas akan pentingnya stunting.
Stunting menurut KemenKes RI (2018), kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Anak dikatakan pendek (stunting) jika tingginya berada dibawah -2 SD dari standar WHO. Dikutip dari Hellosehat, selain tubuh berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri anak stunting beberapa diantaranya yaitu:
- Pertumbuhan melambat
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya
- Pubertas terlambat
- Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H