Mohon tunggu...
ratu melani adriani
ratu melani adriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi semester 5 di President University fakultas Ilmu Komunikasi jurusan Public Relations.

21 years old

Selanjutnya

Tutup

Nature

Stop Mencemari! Mari Peduli Lingkungan

11 April 2021   21:56 Diperbarui: 11 April 2021   23:16 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencemaran Sungai. Sumber gambar: Marteen van den Heuvel from Unsplash

Perkembangan teknologi di dunia akan mendorong terciptanya peralatan canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia. Banyak perusahaan industri yang berlomba-lomba menciptakan inovasi baru dalam bidang otomotif, elektronik, dan sebagainya dalam jumlah yang sangat banyak. Namun, di balik kemajuan teknologi tersebut, ada efek samping yang juga mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup. Loh, kok bisa?

Hal ini terjadi karena setiap perusahaan industri pasti memiliki limbah yang dihasilkan dalam memproduksi produknya, entah dalam bentuk limbah cair, padat, maupun gas. Limbah-limbah inilah yang bisa merusak kelestarian ekosistem dan lingkungan hidup. Dilansir dari environment-indonesia.com limbah yang paling sering dijumpai di lingkungan adalah limbah dengan senyawa organik yang mudah menguap, sulit terurai, logam berat, mengandung racun dan parasit. 

Cikarang, kota yang dikenal sebagai kota industri terbesar di Asia Tenggara, sering menjadi perbincangan dalam hal pencemaran lingkungan. Bukan tanpa alasan, banyaknya industri di kota ini tentunya akan menghasilkan banyak limbah yang pastinya menimbulkan pencemaran lingkungan. Seperti beberapa kasus nyata dialami oleh pihak LSM Gempal terkait penemuan limbah batu bara jenis bottom ash bercampur dengan pasir silika yang telah mencemari daerah Kecamatan Serang Baru. Selain itu, mereka juga menemukan kasus pencemaran pada aliran sungai di kawasan industri Hyundai. 

Penemuan limbah batu bara dan aliran sungai yang tercemar. Sumber gambar: dokumentasi LSM Gempal
Penemuan limbah batu bara dan aliran sungai yang tercemar. Sumber gambar: dokumentasi LSM Gempal

Aliran sungai yang berasal dari kawasan industri dan telah tercemar dapat mengarah ke wilayah pemukiman warga. Mirisnya, masih ada sebagian warga yang menggunakan air tak layak itu untuk keperluan rumah tangga, seperti mencuci pakaian, mencuci piring, bahkan untuk memandikan anak-anak mereka. Padahal, kandungan air yang sudah tercemar itu dapat memicu gangguan kesehatan yang serius bila terpapar oleh tubuh. 

Diki Munandar, salah satu sekretaris LSM Gempal mengatakan bahwa, alira sungai yang telah tercemar akan bermuara di beberapa titik wilayah Cikarang dan digunakan oleh warga yang kurang mampu.

"Ya hilirnya di daerah Cikarang Baru, Pasimal, sampai ke pintu air 7 Lemahabang, dan air itu sering dipakai mencuci oleh warga kurang mampu," ungkap Diki, pada Rabu, (07/04/21).

Dengan adanya hal ini, LSM Gempal telah melakukan teguran kepada industri penghasil limbah berbahaya dengan memikirkan bagaimana solusi untuk menanggulanginya. Sebab, dampaknya tidak hanya akan dirasakan manusia tapi juga makhluk hidup lainnya. Marilah kita bangun kesadaran pada berbagai pihak dan jadilah bijak dalam membuang limbah.

Penulis: Tim 4 Cyber PR 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun