Cara keras, atau lazimnya disebut Jalan Kekerasan, sulit dihindari jika suatu pihak berada di posisi terlemah hampir kalah. Hampir mirip seperti seorang yang sedang lelah sangat, mendadak dikejar anjing galak. Sontak lupa lelah dan mampu berlari cepat sekali, lebih cepat dari kemampuan lari rata-ratanya.
Sains bilang, saat kondisi terdesak, ada kalanya tubuh mengambil jalan ekstrim untuk mempertahankan hidupnya. Berbekal energi cadangan. Bahasa modernnya, Realokasi atau Relokasi. Mungkin sering dengar, Realokasi Budget APBN dari proyek X ke proyek Y. Boleh jadi seperti itu cara kerja tubuh yang mendadak mampu bertindak dengan energi luar biasa.
Saya kira, prinsip dan cara kerja yang sama juga bisa dipakai untuk menelaah perubahan ekstrim pola aktivitas suatu pihak, termasuk soal politik ekonomi.
Tulisan ini kira-kira masih melanjutkan dua tulisan sebelumnya :
Poros Jakarta – Peking Di Ujung Tanduk
http://www.kompasiana.com/ratu.adil/poros-jakarta-peking-di-ujung-tanduk_57297feda123bd04048b456b
Poros Jakarta – Peking Di Ujung Tanduk
http://chirpstory.com/li/314106
Menyingkap Persiapan Poros Jakarta – New York
Menyingkap Persiapan Poros Jakarta – New York