Mohon tunggu...
Ratryana Dewi
Ratryana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Jika menulis adalah Nyawa, maka "kau" adalah Raga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Empat Sajak; Balasan ke-andaian-ku

3 Desember 2018   15:34 Diperbarui: 3 Desember 2018   15:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi aku cerita, aku sakit tenggorokan.

Tadi pagi aku cerita, hidungku mampet.

Tadi pagi aku cerita, badanku lemas.

Kau tau sore ini hatiku sudah bagaimana? Cengkrama mereka tadi pagi rupanya mengajukan pertemuan padamu ya, aku luluh.

*

*

Sore ini, aku diantara dua tatapanmu.

Sore ini, aku diantara satu senyummu.

Sore ini, aku diantara kamu dan rindu.

Sore ini, aku duduk didepanmu tanpa ada kata andai.

*

*

Satu kali ketika aku mengenalimu, ujungnya; candu.

Dua kali ketika aku memilikimu, ujungnya; rindu.

Tiga kali ketika aku sekarat sebab rindu, ujungnya; temu.

Satu, dua, tiga kali ujungnya; hanya kamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun