Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen (12/02/23) Sebagai seorang ibu rumah tangga tentu memiliki aktivitas keseharian yang cukup banyak, serta berperan penting dalam pertumbuhan dan pendidikan anak-anak. Dari banyaknya peran dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan, ibu rumah tangga juga diharapkan dapat mendukung ekonomi keluarga. Banyak sekali perempuan yang sudah berkeluarga khawatir untuk meninggalkan kewajiban keluarga untuk bekerja demi mendukung ekonomi keluarga. Karena banyaknya tuntutan sebagai ibu rumah tangga dalam menyelaraskan kegiatan harian, maka seorang ibu harus kreatif.
Agar seorang ibu rumah tangga tetap dapat turut serta mendukung ekonomi keluarga tanpa harus meninggalkan kewajiban keluarga, maka dapat mencoba untuk menjadi wirausaha. Pada saat ini banyak anak muda yang memilih untuk bekerja menjadi wirausaha. Lalu apakah ibu rumah tangga juga dapat menjadi wirausaha? Tentu saja bisa. Dengan merintis usaha rumahan, ibu rumah tangga juga dapat bekerja di rumah tanpa harus meninggalkan kewajiban keluarga. Karena usaha rumahan ini adalah bisnis yang dapat dijalankan di rumah sangat cocok dengan ibu rumah tangga.
Salah satu alasan anak muda memilih untuk menjadi wirausaha adalah karena waktu kerja lebih fleksibel. Dengan waktu yang lebih fleksibel ini cocok dengan ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan yang cukup banyak di rumah. Sehingga ibu rumah tangga yang mendirikan usaha sendiri dapat menentukan waktu berjualan disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2022/2023 memberikan sosialisasi kewirausahaan dasar pada ibu PKK. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh Ratrya Mutiara Citta mahasiswa KKN Tim I UNDIP untuk memberikan informasi mengenai usaha rumahan. Kegiatan sosialisasi diadakan pada tanggal 26 Januari 2023 di Balai Desa bersamaan dengan pertemuan rutin PKK Desa Blangu. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan ibu-ibu PKK yang hadir dapat termotivasi untuk dapat mendirikan usaha rumahan sendiri.
Ibu-ibu telah memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, seperti memasak dan menjahit. Dari keterampilan tersebut ibu-ibu dapat menghasilkan pemasukan keuangan baru bagi para ibu PKK. Materi kewirausahaan yang dipaparkan berupa gambaran umum mengenai kewirausahaan dan wirausaha, langkah-langkah memulai bisnis rumahan, contoh bisnis rumahan yang dapat dicoba oleh ibu-ibu PKK, serta cara mempromosikan produk usaha agar dapat lebih dikenal. Saat pemaparan materi kewirausahaan disertai dengan pembagian leaflet kepada ibu-ibu PKK.
Selain memberikan contoh bisnis rumahan yang sudah umum diketahui ibu-ibu, diberikan juga penjelasan mengenai reseller dan dropshipper. Karena pada saat ini ibu rumah tangga juga banyak yang mencoba untuk menjadi reseller dan dropshipper. Ini dikarenakan untuk menjadi reseller atau dropshipper, ibu-ibu tidak perlu memproduksi suatu barang. Ibu-ibu PKK yang menghadiri sosialisasi terlihat cukup tertarik dengan pembahasan mengenai reseller dan dropshipper.
Ada beberapa ibu-ibu PKK yang hadir pada kegiatan sosialisasi yang sudah mendirikan usaha sendiri. Usaha yang dirintis oleh beberapa ibu-ibu PKK adalah produksi Emping Garut, Susu Kedelai, dan menjahit. Hanya saja hambatan yang terjadi adalah produk ataupun jasa yang ditawarkan masih dibeli atau digunakan dalam lingkup desa saja. Ibu-ibu masih kurang memahami untuk pemilihan cara promosi yang tepat digunakan. Salah satu saran yang dapat diberikan adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk usaha agar lebih dikenal.
Penulis : Ratrya Mutiara Citta
Jurusan : Manajemen dan Administrasi Logistik