Mohon tunggu...
RATRI INDAH PURWANDARI
RATRI INDAH PURWANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Teori Belajar, Teori Belajar Kognitif dan Pendekatan Konstruktivisme

1 November 2023   05:42 Diperbarui: 1 November 2023   05:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: istockphoto.com

Pernahkah kamu mendengar kata kognitif dan kontruktivisme? Jika belum artikel ini sangat relevan denganmu, yuk sama-sama belajar!

Kognitif didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan kognisi atau pengetahuan.  Dalam psikologi pendidikan, kognitif diartikan sebagai teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan persepsi untuk meraih pengetahuan atau dapat diartikan sebagai proses mencerna atau mendapatkan informasi. Dalam teori ini tingkah laku seorang individu ditentukan oleh pemikiran dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan. Perubahan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar dan berpikir selama proses belajar. Tokoh-tokoh dalam teori ini, yaitu Jean Piaget, J.S Burner, Ausubel, dan Gestalt.

Selain itu ada teori yang bernama metakognitif, teori ini adalah teori lanjutan dari teori kognitif. Metakognitif merupakan proses pengumpulan informasi atau pengetahuan dari seorang individu untuk meraih sebuah cara dari informasi yang dia dapatkan pada proses kognitif. teori ini adalah teori lanjutan dari teori kognitif. Metakognitif merupakan proses pengumpulan informasi atau pengetahuan dari seorang individu untuk meraih sebuah cara dari informasi yang dia dapatkan pada proses kognitif. Terakhir ada konstruktivisme, teori ini adalah ujung setelah individu melewati teori kognitif dan metakognitif. Teori ini bersifat lebih mengerucut, yaitu menjelaskan bagaimana seseorang sampai kepada pengetahuan yang dimilikinya.

Contohnya kamu ingin daftar beasiswa, pasti kamu mencari informasi seputar beasiswa tersebut kan lalu mencerna informasi yang kamu dapatkan nah proses seperti itu merupakan contoh dari teori kognitif. Selanjutnya pasti kamu akan mengumpulkan informasi dan cara untuk mencapai beasiswa tersebut kejadian seperti ini lah yang dapat disebut sebagai metakognitif. Terakhir secara teori konstruktivisme tentunya akan lebih mengerucut, yaitu kamu sudah tau mau daftar beasiswa dan setelah melewati proses sebelumnya kamu tinggal mendaftarkan beasiswa tersebut. Jadi, kurang lebih penerapan dari kognitif, metakognitif, dan konstruktivisme dalam kenyataan seperti itu teman-teman. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun