Mohon tunggu...
Dyah Ratri Aryuna
Dyah Ratri Aryuna Mohon Tunggu... -

ibu dari dua orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika Setiap Hari di Rumah

9 Desember 2013   22:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak-anak memiliki kemampuan berpikir tentang gagasan matematis jauh sebelum merekamampu menghadapi soal-soal tertulis yang dinyatakan dengan simbol-simbol. Dalam pemikiran matematis anak-anak jauh lebih intuitif daripada dugaan pendidiknya

( Lydia Polonsky, 1995-- Math for The Young )

Tanpa sengaja gagasan matematis seringkali di kenal anak secara tidak langsung pada saat bermain dan berinteraksi dengan temannya. Misalnya ketika makan kue, mereka menyadari bahwa kue mereka lebih banyak atau lebih sedikit dari anak lainnya. Kegiatan-kegiatan seperti mengumpulkan kerikil, membagi kue dengan teman adalah pengalaman-pengalaman awal yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan. Bermain air dan pasir, dengan menuangkannya dalam satu wadah ke wadah lain sebenarnya berkaitan dengan pengukuran. Semua aktivitas tersebut seringkali berlangsung begitu saja.

Gagasan matematis  dapat dikenalkan” secara sengaja” di rumah pada anak sejak dini. Misalnya gagasan tentang himpunan dapat dikenalkan pada anak dengan mengajaknya terlibat dalam aktivitas memilah-milah pakaian pada saat mencuci, gagasan tentang pola dapat dikenalkan pada anak melalui aktivitas menyusun kue dalam toples dan gagasan tentang pengukuran dapat dikenalkan melalui aktivitas menimbang tepung yang dibutuhkan untuk memasak kue. Setiap orang tua dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menyelipkan belajar dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan tingkat usia anak dan kondisi di dalam keluarganya masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun