datang dan pergi seperti Kauhujan.
Dan bodohnya aku suka hujan,
Setiap rintiknya tau bahwa ia jatuh,
tapi dia tidak menyerah,
bahkan masuk ke celah bumi lebih dalam lagi,
merangkak menuju lautan dan naik kembali menemui sang awan.
Meski ia tau..
Awan akan menjatuhkannya,
Lagi lagi dan lagi.
hey "awan",
ternyata yang pertama mencintai saja tak cukup untuk memilikimu
ternyata yang paling lama menunggu saja tak cukup untuk menjagamu tetap disisi
tapi setiap kali aku bosan,
Kau membuatku kembali ke bait pertama puisiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!