Padamu ibu pertiwi,
yang koyak oleh tangan anak-anak,
kami sungguh meminta maaf padamu,
tak bermaksut kami menggunduli kepalamu,
disisi lain mencoba menanamkan kembali pohon-pohon kecil,
berkoar-koar  "jangan kotori sepatu ibuku",
tapi kami juga yang menyakiti, hingga kau jatuh dan lumpuh.
Ibu,
kami anak-anak akhir zaman yang tak tau rasa terimakasih,
lelap nina bobo di pangkuanmu,
tetaplah hidup ibu,
tanpa ibu,
kami hanya mengantri untuk jadi bongkahan tulang belulang,
mati perlahan di telan zaman,
atau mungkin sebenarnya kami yang kanibal menelan diri kami sendiri di perut bumi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H