Dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang mulia dan peran signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Islam memandang perempuan sebagai sosok yang mampu memberikan kontribusi besar, baik dalam keluarga maupun pembangunan bangsa, tanpa melupakan kodratnya sebagai Al Ummu Madrasatul Ula. Seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an, perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki tanggung jawab untuk menjadi khalifah di bumi (QS. At-Taubah: 71), yaitu dengan menjalankan peran mereka sesuai syariat Islam dan keutamaannya.
Perempuan yang berdaya dalam Islam berbeda dengan perempuan berdaya dalam pandangan kapitalisme. Dalam pandangan kapitalisme, yang dinilai dari perempuan adalah produktivitas perekonomiannya, tetapi sering kali tanpa mempertimbangkan keseimbangan peran dalam keluarga dan masyarakat. Akibatnya, perempuan menghadapi berbagai permasalahan, yaitu harus sukses di dunia profesional sekaligus menjalankan peran domestik tanpa dukungan sistem yang memadai. Hal ini menjadikan perempuan sekadar komoditas yang diperdayakan dari segi nilai ekonomi semata.
Berbeda dengan perempuan berdaya dalam pandangan Islam. Â Perempuan yang berdaya dalam Islam adalah mereka yang cerdas, berilmu, dan mampu berkontribusi di berbagai bidang kehidupan, baik pendidikan, ekonomi, maupun sosial. Namun, keberdayaan tersebut tetap harus dijalankan dengan menjaga kehormatan dan martabat sebagai perempuan. Teladan perempuan berdaya dapat kita lihat dari sosok-sosok seperti Khadijah binti Khuwailid, seorang pengusaha sukses yang juga mendukung dakwah Rasulullah, atau Aisyah RA yang dikenal sebagai perempuan cerdas dan berwawasan luas. Dengan demikian, Islam sangat mendorong perempuan untuk berdaya dan berkontribusi menuju kemajuan bangsa, asalkan dilakukan dengan berlandaskan iman, akhlak, dan keseimbangan peran sebagai ibu, istri, maupun anggota masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI