Mohon tunggu...
Sumi Ratnasari
Sumi Ratnasari Mohon Tunggu... -

Seorang guru les yang ingin belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lepaskan Belenggu Pegal

27 Oktober 2017   21:20 Diperbarui: 27 Oktober 2017   22:48 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Sumi Ratnasari

Setiap orang harus beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, kita sering memaksa tubuh beraktivitas diluar batasnya. Niat hati ingin mencukupi kebutuhan tapi malah mempertaruhkan kesehatan. Bila hal itu terjadi, biasanya alarm alami tubuh akan berbunyi dalam bentuk pegal.

Gejala pegal telah mainstream sehingga kita semua bisa merasakan pegal. Pegal tak hanya menempel pada tenaga kerja yang mengandalkan otot saja. Bahkan, para pekerja yang mengandalkan otak juga sering terkena pegal. Tentu saja, dengan adanya pegal pekerjaan kita bisa gatot alias gagal total.

Saya sendiri pernah terbelengu oleh pegal. Tuntutan kerja sebagai seorang guru mewajibkan saja membaca, menulis dan mengetik didepan layar komputer. Oleh karena itu, tangan dan leher saya sering pegal. Akibatnya, saya mengajar didepan murid jadi kurang maksimal. Untungnya ada geliga krim. Saya jadi bebas pegal untuk hidup yang lebih optimal.

Lain lagi dengan pengalaman adik saya. Ia sering terkena pegal karena sering mengangkat benda -- benda berat. Misalnya saja mengangkat batu dan pasir. Pegal menghambat aktifitasnya. Kemudian, ia mengoleskan geliga krim ditangan dan punggungnya. Adik saya jadi bebas pegal untuk hidup yang lebih optimal.

Bagaimana saya ingin mewujudkan mimpi, bila masih terbelenggu oleh pegal?

Sumber Foto :www.geligakrim.com
Sumber Foto :www.geligakrim.com
Pegal adalah tanda bahwa tubuh telah letih dan butuh perhatian. Seperti halnya kekasih yang sedang merajuk, tubuh yang pegal harus kita bujuk dengan meluangkan waktu untuk me time. Misalnya saja memijat area yang pegal dan mengoleskannya geliga krim. Selain itu, kita juga harus rajin berolah raga serta makan makanan yang bergizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun