Dalam memilih seorang pemimpin yang diinginkan oleh anak muda tidak pemimpin berambut putih tetapi pemimpin yang memiliki integritas yang tinggi, mampu membuat inovasi, mengetahui berbagai permasalahan yang ada di Indonesia,dalam membuat kebijakan dan pengambilan keputusan yang dibuat harus berbasis riset dan data, pemimpin yang tegas dan berani mengambil resiko, dan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan sering terjun ke lapangan. [1]
Pemimpin yang ideal dalam Islam. Sebagai contoh pemimpin teladan seperti Rasulullah yang mempunyai sifat utama, yaitu: Sidiq, Amanah, Tablig dan Fathonah. Sidiq berarti jujur dalam perkataan dan perbuatan, amanah berarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab, Tablig berarti menyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya dan fathonah berarti cerdas dalam mengelola masyarakat.
Seperti halnya yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' ayat 58 yang berbunyi
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (Q.S. An-Nisa': 53)
Tafsir surat An-Nisa' ayat 53 menurut tafsir Quraish Shihab
Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian, wahai orang-orang yang beriman, untuk menyampaikan segala amanat Allah atau amanat orang lain kepada yang berhak secara adil. Jangan berlaku curang dalam menentukan suatu keputusan hukum. Ini adalah pesan Tuhanmu, maka jagalah dengan baik, karena merupakan pesan terbaik yang diberikan-Nya kepada kalian. Allah selalu Maha Mendengar apa yang diucapkan dan Maha Melihat apa yang dilakukan. Dia mengetahui orang yang melaksanakan amanat dan yang tidak melaksanakannya, dan orang yang menentukan hukum secara adil atau zalim. Masing-masing akan mendapatkan ganjarannya.[2]
Amanah yang diberikan kepada seorang pemimpin harus senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diserahkan di atas pundaknya. Kepercayaan masyarakat berupa penyerahan segala macam urusan kepada pemimpin agar dikelola dengan baik dan untuk kemaslahatan bersama. Pemimpin harus memiliki jiwa yang adil yang selalu mengutamakan rakyatnya ketimbang dirinya sendiri dan kelompoknya.
Kesimpulan
Bahwa pemimpin yang baik itu harus bisa bertanggung jawab, memiliki sikap yang adil, mementingkan kepentingan rakyatnya ketimbang dirinya sendiri, tegas dan berani. Karena masyarakat tidak butuh omong kosong belaka melainkan tindakan yang pasti.
ReferensiÂ