Mohon tunggu...
Ratna Zakia
Ratna Zakia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bertahan di Tengah Persaingan: Perjalanan Kerupuk SMG Banyubiru Sejak 2017

7 Agustus 2024   14:21 Diperbarui: 7 Agustus 2024   14:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang- Bapak Wahyono memulai kariernya di industri kerupuk sejak tahun 1998. Mengawali dengan berjualan keliling, dan juga terlibat langsung dalam proses produksi kerupuk. Berkat kerja keras dan pengalamannya, pada tahun 2017, ia mendapat suntikan modal dari seorang investor dari Tasik, yang memungkinkannya mendirikan usaha kerupuk sendiri di Banyubiru. Kerupuk yang diproduksi Pak Yono merupakan cabang dari Kerupuk SMG Mulya di Kab.Sukoharjo. 

Pengalaman dan pengetahuan beliau menjadi modal utama dalam mengelola usaha ini dengan baik. Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Meskipun didukung modal, Pak Yono harus berjuang keras mencari lokasi usaha, mengelola operasional, dan membangun jaringan pelanggan. 

Tantangan semakin berat saat pandemi COVID-19 melanda, yang mempengaruhi kemampuan operasional dan distribusi usaha kerupuknya. Hingga kini, usaha tersebut belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi.

Penulis
Penulis

Alasan Memilih Desa Banyubiru sebagai Lokasi Usaha

Pak Yono memilih desa Banyubiru karena beberapa alasan strategis. Lahan di Solo sudah sangat terbatas untuk ekspansi, sedangkan di Banyubiru menawarkan ruang yang lebih luas untuk fasilitas produksi. Meski Banyubiru terletak di Kota kecil dengan rute distribusi panjang, lokasi ini memberikan solusi atas keterbatasan ruang di Solo. Pendirian usaha kerupuk di Banyubiru dilakukan sepenuhnya oleh Pak Yono. 

Mulai dari pencarian lokasi, penyediaan peralatan, hingga pemasaran produk, semua diurus sendiri oleh Pak Yono. Dukungan finansial dari investor lebih berfokus pada modal awal, sedangkan pengelolaan operasional sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pak Yono. 

Tantangan awal, ditambah dengan pandemi, memperkuat tekad Pak Yono dalam menjalankan usaha ini dengan prinsip dan kerja keras. Pak Yono berkomitmen memberdayakan masyarakat lokal dengan mempekerjakan warga sekitar Banyubiru. Saat ini, ada empat orang yang bekerja di bagian produksi, serta tim penjualan keliling dari Banyubiru, Tasik, dan Sragen. Kontribusi ini membantu meningkatkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.

Penulis
Penulis

Strategi Menghadapi Persaingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun