Mohon tunggu...
Ratnawati
Ratnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu, guru, santri, penggiat literasi, aktivis peduli generasi

Meninggalkan rekam jejak dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maulid Nabi, Mencintai Nabi Mencintai Syariat Islam

14 September 2024   01:15 Diperbarui: 14 September 2024   01:20 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Sebab, pada tanggal 12 Rabiul Awal lahirnya Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah utusan Allah yang mulia, kelahirannya merupakan keberkahan bagi kaum muslimin. Karena sebagaimana yang Allah sampaikan dalam kitab suci Alqur'an surah Al anbiya ayat 107, dikatakan bahwa diutusnya Rasul tidak lain adalah untuk membawa rahmat bagi seluruh alam.

Peristiwa kelahiran nabi ini yang kemudian dinamakan Maulid Nabi atau dengan kata lain peringatan lahirnya nabi Muhammad SAW. Maka banyak dari kalangan kaum muslimin memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tentu saja peringatan Maulid Nabi ini tidak bisa dilepaskan dari salah satu wujud rasa cintanya umat Islam kepada rasulullah.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir. Beliau membawa agam Islam dengan wahyu Allah berupa Alqur'an sebagai petunjuk bagi manusia. Betapa besar kecintaan rasul kepada umatnya. Kecintaan untuk membawa umat manusia kepada kebaikan. Perjuangan untuk menyelamatkan umat manusia dihadapi oleh rasulullah dengan ujian yang betubi-tubi. Maka sudah menjadi kewajiban bagi umat untuk mencintai rasulullah, sebagaimana pada sebuah hadits dari Sahabat 'Abdullah bin Hisyam Radhiyallahu anhu, ia berkata:

"Kami mengiringi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan 'Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. Kemudian 'Umar berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.' Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.' Lalu 'Umar berkata kepada beliau: 'Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku.' Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sekarang (engkau benar), wahai 'Umar.'"

Jika peringatan Maulid Nabi SAW adalah merupakan salah satu wujud cinta umat kepada baginda rasulullah. Namun lebih daripada itu, hendaknya perwujudan cinta kepada rasul dituangkan dalam sebuah ketaatan. Sebagai mana ungkapan yang pernah disampaikan oleh Imam As-syafi'i bahwa, "Kalaulah cintamu benar, pastilah engkau akan menaati dirinya, karena sesungguhnya yang mencinta akan taat kepada yang ia cintai."

Berdasarkan ungkapan ini bahwasanya hakikat cinta yang benar itu adalah mentaati. Mentaati atas seluruh apapun yang diperintahkan oleh rasul. Sama halnya kecintaan kita kepada Allah dibuktikan dengan ketaatan. Maka adapun apa yang dibawa oleh rasul adalah syariat Islam yang bersumber dari Allah. Maka pembuktian cinta umat Islam kepada Allah dan rasulNya harusnya dengan mentaati segala syariat yang di bawa oleh rasulullah. Adalah mustahil jika mengatakan cinta kepada Allah dan Rasul namun enggan bahkan alergi terhadap syariat Islam sekecil apapun sebagai mana yang kita lihat pada masa ini. Banyak kaum muslimin yang alergi terhadap syariat Islam. Mengaku mencintai Allah dan rasulNya tapi meninggalkan sholat, mengambil riba, bergaul bebas, menolak syariat diterapkan bahkan memusuhi umat Islam yang mendakwahkan Islam.

Ketaatan seorang muslim kepada seluruh syariat baik pada perkara individu, masyarakat maupun bernegara adalah jalan pembuktian cinta kita kepada Allah dan Rasulullah SAW. Karena apapun identitas diri kita, bahwasanya identitas mendasar kita adalah kita hamba Allah. Sehingga apapun identitas kita saat ini, baik dia seorang suami, isteri, maupun anak. Apapun profesi yang di jalani, baik sebagai guru, dokter, pejabat dan lain-lain. Kita adalah hamba Allah yang harus taat kepada Allah. Tentu Allah sebagai tujan yang kita yakini pencipta alam semesta ini lebih mengetahui apa yang terbaik untuk makhluknya. Jadi pastilah pengaturan Allah adalah peraturan terbaik.

Dengan demikian wujud kecintaan kepada rasul dapat dibuktikan dengan perbuatan berikut. Pertama, membenarkan apa yang sudah diperintahkan rasul. Baik itu perkara yang kita sukai ataupun tidak. Kedua, menjalankan apasaja yang dperintahkan rasul dan meinggalkan apa saja yang dilarang oleh rasul. Dalam hal mentaati rasul ini tidaklah pilih-pilih yang mana yang mudah dan yang sulit. Namun, semua harus tetap dijalankan. Terlebih lagi Allah mengatakan dalam alqur'an

"Dan apa saja yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kalian, maka ambillah (laksanakanlah), dan apa saja yang kalian dilarang untuk mengerjakannya, maka berhentilah (tinggalkanlah)!" (TQS Al-Hasyr: 7)

Begitu juga Rasulullah saw. hadis dari Anas bin Malik ra., pernah bersabda, "Barang siapa yang menghidupkan sunahku, maka sungguh ia telah mencintaiku; dan siapa saja yang mencintaiku, maka ia bersamaku menjadi penghuni surga." (HR At-Tirmidzi, Ath-Thabarani).

Adapun kata "sunah" pada hadis tersebut artinya 'jalan hidup Rasul'. Sunah Rasulullah meliputi semua ajarannya, mulai perkara ibadah hingga perkara politik pemerintahan. Rasulullah berwasiat bahwa sistem pemerintahan yang harus diikuti adalah yang merujuk pada sunah Rasulullah dan contoh para khalifah pengganti beliau dari Khulafaurasyidin. Maka begitulah harusnya kaum muslimin membuktikan kecintaan kepada rasul dengan ketaatan untuk tunduk kepada aturan Allah secara kaffah. Bersegera untuk mengatur dirinya sebagai individu, maupun mengatur masyarakat dan negara hanya dengan syariat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun