Wujudkan Sikap Toleran Maka Tercipta Kedamaian
Ratnawati
(070402201074@uinsby.ac.id)
Â
 Keberagaman merupakan suatu kondisi diamana memiliki banyak perbedaan dari segi budaya, ras , ataupun agama. Dalam keberagaman agama salah satu bentuk diman terdapat perbedaan dalam kepercayaan disetiap individu. Keberagaman agama mencakup aspek doktrin, ritual, praktik agmama, serta tradisi keagamaan yang berbeda. Dalam keberagaman sering dinilai sebagai kekayaan budaya dan spiritual. Dalam adanya sebuah ruang keberagaman atau perbedaan dapat menjadi ladang sebagai tempat mencari ilmu pengetahuan dari perbedaan tersebut.
Dengan adanya sebuah perbedaan dan keberagamaan tak jarang sering terjadi sebagai latar belakangnya konflik atau perselisihan. Diamana masing-masing individu saling memperkuat identitasnya yang mana dapat membuat sifat fanatisme. Maka sangat diperlukan penerapan sifat toleransi agar konflik dapat dihindari serta dapat mewujudkan hidup penuh kedamian di tengah perbedaan.Â
Terlebih di wilayah negara Indonesia yang cenderung banyak sekali keanekaragaman, namun ada juga terdapat banyak peristiwa konflik antar agama, antar etnis dan lain sebagainya. Nurcholis Madjid mendapatkan kenyataan bahwa bangsa Indonesia belum benar-benar dewasa dalam menerima pluralisme sebagai nafas dasar negara Indonesia. (2009: 69) Tindakan-tindakan intoleransi yang menghambat perdamaian antara umat beragama secara prinsip jelas mengganggu atas terwujudnya sebuah tatanan negara yang makmur dan aman.
Mengenai konflik-konflik yang pernah terjadi atau memungkinkan terulang kembali, Samuel F. Huntington memberikan pandangan yang cukup realistis menyikapi situasi dan kondisi yang cukup mewakili atas realitas yang sedang terjadi. Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor terjadinya konflik konflik yang paling luas dan berbahaya bukan berawal dari kelaskelas sosial, kaya dan miskin, melainkan antara orang-orang yang menjadi bagian dari entitas-entitas budaya yang berbeda. Perangperang suku dan konflik-konflik etnik akan terjadi dalam berbagai peradaban. Dan konflik-konflik budaya yang paling berbahaya adalah konflik-konflik yang terjadi di garis-garis benturan antar peradaban (Pippa Noris dan Ronald Inglehart, 2011: 163)
Mengenai adanya beberapa konflik maka peran dalam penerapan sikap toleransi sangat dibutuhkan dalam kehidupan social. Toleransi merupakan  suatu upaya sebagai bentuk peneriman perbedaan , keberagaman, dan pendapat orang lain tanpa mempengaruhi antar individu.  Terdapat beberapa teori  tentang toleransi menurut para ahli :
Teori Pluralisme, pandangan dari teori tersebut bahwa masyarakat terdiri dari berbagai keompok yang berbeda, diman setiap kelompok atapun individu memiliki hak untuk mempertahankan identitas dan kepercayaan  yang di miliki. Maka sangat diperlukan sebuah pengakuan dan menghormati terhadap anatar kelompok atau individu. Kemudian teori kesetaraan dimana perl  adanya kesetaraan hak yang sama, dimana tidak ada deskriminasi  dalam konteks ini mengakui dan menghormati setiap hak-hak kemlompok tanpa melihat identitasnya.
Selain itu sifat toleransi sangat dianjurkan dalam stiap agama, dari segi praktik spiritual dalam agama ada beberapa contoh sikap toleransi di beberapa agama yakni : dalam Agama Kristen, terdapat ajaran toleransi dimana didasarkan pada prinsip-prinsip kasih dan pengampunan yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Dimana menganjurkan penerpan sikap salin menghormati satu sama lain, "Yesus Kristus mengajarkan agar pengikut-Nya mengasihi musuh mereka dan mendoakan mereka (Matius 5: 43-48)". Selanjutnya agama Islam juga terdapat prinsip toleransi yang ditegaskan dalam Al-Qur'an dalam surah Al-Kafirun diman di dalamnya terkandung bahwa umat Islam harus memelihara keyakinanya dan menghormati keyakinan orang lain, Islam juga menganjurkan menjalin persaudaraan yang dikenal dengan ukhuwah.Â
Kemudian agama Hindu ajaran toleransi tercermin dalam prinsip-prinsip seperti "Vasudhaiva Kutumbakam" yang berarti "seluruh dunia adalah keluarga" hinduisme mengajarkan untuk menghormati dan penerima perbedaan dalam prektek spiritual. Kemudian Agama Buddha mengandung elemen toleransi yang kuat. Buddhisme menekankan prinsip-prinsip seperti kesetaraan semua makhluk dan menghindari  kekerasan. Konsep metta (kasih sayang yang tak berpandang bulu) dan Karuna (belas kasihan) yang artinya saling menghormati dan mengahragai keyakinan oranng lain. Dan ada beberapa contoh lain dari  setiap agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H