Mohon tunggu...
Ratnawati
Ratnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UINSA

Saya adalah salah satu mahasiswa fakhutas ushuluddin di Universitas Sunan Ampel Surabay, Hobi saya membaca dan mengarang puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Radikalisme dalam Ideologi Gerakan Keagamaan Tantangan dan Solusi untuk Memahaminya

27 Juni 2023   13:37 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Radikalisme Dalam Ideologi Gerakan Keagamaan

Tantangan dan Solusi untuk Memahaminya

Ratnawati

(070402201074@uinsby.ac.id)

Radikalisme kata ini sering muncul terlebih sering bersingungan dengan sebuah ideologi gerakan keagamaan yang mengacu pada kata terorisme, sebelum membahas lebih lanjut perlu kita pahami apa arti atau makna yang terkandung dalam kata "Radiklalisme". Pengertian radikalisme dalam ideologi gerakan keagamaan merupakan suatu pandangan yang bersifat ekstrem dalam mempertahankan atau memperjuangkan suatu keyakinan agama tertentu. Radikalisme ini dapat muncul dalam berbagai agama dimana di dalamnya melibatkan interpretasi atau eksklusif terhadap ajaran agama, disertai dengan penolakan terhadap sebuah perbedaan bisa dikatakan nonpluralitas.

Salah satu karakteristik yang muda diketahui dalam gerakan radikalisme yakni dalam pelaksanaan dogma-dogma agama  terdapat sebuah  penekanan tertentu. Dengan demikian kelompok ini cenderung memiliki sebuah pandangan bahwa kelompoknya yang paling benar, dalam artian tidak menerima praktik keagamaan lain. Dalam memenuhi keinginan untuk mencapai keinginan merubah praktik keagamaan yang lain menjadi sejalan dengan kelompoknya, dapat melakukan dengan jalur kekerasan.  Jelas bahwa hal itu termasuk sebuah tindakan kriminal, akan tetapi tindakan tersebut merupakan sebuah Sesutu yang harus di perjuangkan dalm sudut pandang kelompok yang menganut gerakan radikalisme.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua gerakan keagamaan atau individu yang megang teguh keyakinan agama yang dianut dapat dikatan sebagai radikal.  Dalam mengahadapi gerakan radikalisme ini terdapat tantangan-tantangn yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kehidupan yang aman dan kondusif. Yang pertama terdapat sebuah pemahaman yang sempit, arti dari pemahaman yang sempit yakni pemahaman dalam aspek ajaran atau dogma-dogma agama yang mana dapat merujuk pada intrepretasi yang radikal dan ekslusif terhadap ajaran agama. Dengan pemahaman yang sempit dapat menimbulkan sifat intoleransi terhadap kelompok agama yang memiliki ajaran yang berbeda dengannya. Yang kedua adanya sifat Ekstremisme atau kekerasan, hal ini dapat mendorong kelompok radikalisme berbuat kekerasan atau disebut dengan terorisme untuk mencapai tujuan yang diinginkan, meskipun dapt merugikan pihak lain. Yang ketiga rekrutmen dan propaganda, gerakan ini sering melakukan propaganda dan mencari anggota baru dengan strategi yang bagus. Sasaran strategi yang dilakukan diera modern yakni dengan mengepost poster-poster ataupun dakwa dimedia social, yang mana isi dari poster dan dakwanya berisi mengarah pada radikalisme. Selain itu ada juga dengan melakukan pendekatan jalur bakti social, biasanya target sasaran dari pihak dari kelas bawah. Dengan memberikan sebuah bantuan berupa sembako ataupun bantuan yang lainnya, dengan adanya penyuluhan bantuan tersebut. Membuat pihak yang dibantu merasakan sebuah keamanan dan nyaman, momen ini dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk melakukan penyuluhan ajaran yang mengarah sifat radikal. Dengan demikian pihak yang diberikan ajaran tersebut sangat mudah dan rentan terpengaruh. Ketika misi merekrut anggota terrealisasikan, maka otomatis kelompok radikal ini merasa mendapat power yang kuat dan akhirnya melakuakn penyerangan secara terang-terangan. Yang keempat ketidak puasan terhaap social dan politik, ketidak puasan ini dengan beberapa bentuk seperti adanya kesenjangan ekonomi, diskriminasi social. Sehingga seseorang menjadi merasa dipinggirkan atau merasa tidak puas dengan system yang ada. Dalam kondisi tersebut gerakan keaagamaan menawarkan sebuah solusi sederhana, dengan mengiming-iming atau menawarkan konsep politik yang benar.

Dari paparan tersebut ada beberapa solusi dalam memahami dan menghadapi masalah  gerakan redikalisme salah satunya yakni. Pendidikan dan kesadaran , dalam Pendidikan dapat diterapkan sejak usi dini, dengan pendidikan seseorang dapat mengenai keberagaman mulai agama, budaya, ras, suku. Mengingat Indonesi merupakan negara yang kaya akan keberagamaan yang mana tidak bisa dipungkiri jika ada terjadinya konflik. Dengan adanya Pendidikan yang mengajarakan sebuah perbedaan maka kan timbul sifat kesdaran diman perlunya sifat toleransi dan saling menghargai satu sama lain dalam sebuah perbedaan. Selanjuta solusi yang dapat diterapkan yakni adanya sebuah forum dialog antar agama, dalam forum ini bukan bertujuan untuk mencari perbedaan kemudian saling menjatuhkan atau mencari mana yang paling benar.  Akan tetapi tujuan dari forum atau dialog antar agama yakni untuk saling mendengarkan ajaran setiap agama, yang mana dapat menumbuhkan rasa toleransi dan mengahargai satu sama lain.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun