Mohon tunggu...
Ratnasari
Ratnasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi

Seseorang yang suka belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola

Polemik Batalnya Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Piala Dunia U-20

9 April 2023   23:21 Diperbarui: 10 April 2023   00:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rabu (29/03/2023) di situs resminya, FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah pada pagelaran Piala Dunia U-20 tahun 2023. Keputusan tersebut jelas merupakan pil pahit yang memupus mimpi Indonesia dan para pemain timnas U-20 untuk berpartisipasi di pentas sekelas piala dunia.

Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 menjadi bahan diskusi banyak pihak setelah muncul penolakan dari sejumlah pihak terhadap kedatangan timnas Israel sebagai salah satu peserta. Gubernur Bali I Wayan Koster pernah bersurat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga perihal keberatannya jika Bali menjadi tempat bertanding tim tersebut. Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pernyataan tertulis bahwa pihaknya mendukung Piala Dunia U20 namun tanpa keikutsertaan Israel.

Meski tidak menyebut kisruh soal Israel sebagai penyebab Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun diyakini hal itu memberi dampak pada keputusan FIFA. Sebelum mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA telah terlebih dahulu membatalkan proses drawing peserta grup yang mestinya berlangsung di Bali.

Kita harus jujur bahwa Indonesia memang tidak siap untuk menggelar perhelatan olahraga akbar ini. Kita tidak berhasil mengintegrasikan apa yang menjadi agenda nasional untuk menyelenggarakan event ini. Terlalu banyak catatan yang dapat dilihat dengan jelas misalnya tragedi kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, lalu penggunaan stadion Gelora Bung Karno untuk konser BlackPink menjelang proses audit FIFA, serta hal lainnya yang tak menunjukkan kesiapan negara kita untuk Piala Dunia U-20. Kegagalan ini memberikan pesan evaluatif bahwa sepak bola kita belum bisa menjadi identitas dan industri secara baik serta menjadi tontonan yang menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun