2. Metode pembelajaran anak
Dukung anak agar tetap belajar, perluas opsi metode belajar dari rumah agar tersedia pula metode yang minim atau tanpa teknologi seperti memberikan anak buku-buku yang menarik misal ada setiap gambar dihalamannya  untuk ia baca diwaktu self qurantine. Penting,awasi pembelajaran dan partisipasi murid melalui platform daring,kedepankan prinsip sedikit demi sedikit namun berkualitas,yaitu fokus mengajarkan keterampilan dan pengetahuan paling esensial dalam situasi keterbatasan sumber daya, dan motivasi anak dengan sesuatu yang membangkit kan semangat anak dalam minat belajar,agar menjadi penerus generasi yang bermoral,intelektualitas,kredibialitas dan jujur .
Pada masa pandemi ini anak jadi kurang bersosialisasi mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan sekitar, untuk menghindari kejenuhan ajari anak untuk kelola emosi dengan menulis jurnal harian adalah cara sangat ampuh. mulai dengan menulis selama 15 menit selama empat malam berturut-turut.
Kemudian tanyakan pada anak apa yang ia rasakan selama menulis catatan hariannya, biasa yang akan terjadi adalah menulis buku harian dapat mengatasi depresi dan kecemasan ,juga membuat kita hidup lebih sadar,sehat dan bahagia. sebenarnya menulis tidak hanya mengulangi kejadian yang kita alami tetapi membantu kita memahami dan menempatkan nya sesuai konteks. kita tidak hanya menulis apa yang terjadi tapi juga menemukan makna dari ingatan traumatik dan pengalaman emosi disekitarnya.
3. Lindungi anak dari kekerasan ,ekploitasi dan pelecehan
Caranya dengan memberikan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial kepada anak rentan,merumuskan Strategi untuk menjawab risiko kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak. termasuk melakukan jaga pikiran agar tetap tenang dan tidak mudah panik, jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal,tetap waspada,dan ajari anak untuk bela diri misal tekwondo.kemudian pastikan pekerja sosial dapat bekerja dengan aman menggunakan alat pelindung agar pelayanan pada masa pandemi dapat tetap meng eksekusi kasus-kasus yang sering terjadi pada keluarga yang rentan.
Heloo sahabat ratna, fahami!!! dan semua yang saya tuliskan sangat berarti, Terimaksih sudah meluangkan waktu untuk membaca Tulisan Artikel Ratna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H