Literasi merupakan bagian utama dari dunia akademisi. Menulis buku bisa dilakukan dengan cara berkolaborasi. Kolaborasi bersama rekan seprofesi atau dengan mahasiswa.
1. Hemat waktu menulis
Sebelum menulis, anda harus mempersiapkan ide buku berupa lingkup bidang, tema, topik, judul, bab, hingga sub-bab buku. Setelah menulis, anda harus melakukan review dan editing agar naskah minim kesalahan. Kemudian mengirimkan ke penerbit. Setelah buku anda diterbitkan dan anda mendapatkan ISBN dari penerbit, anda harus mengindeks buku ke google scholar dan google book agar mudah dicari dan disitasi banyak orang. Selanjutnya anda harus mengurus hak cipta buku ke DJKI. Alur tersebut bisa anda sharing dengan rekan kolaborasi menulis sehingga menghemat waktu.
2. Hemat waktu mencari ide
Saat berkolaborasi, anda tidak perlu pusing mencari ide sendiri. Anda bisa berdiskusi dengan rekan, atau mengikuti ide buku dari rekan anda. Anda juga bisa menyampaikan gagasan untuk mengembangkan ide tersebut. Jadi lebih cepat anda mendapatkan bahan untuk dieksekusi.
3. Cepat meningkatkan H-indeks (profil diri)
Semakin banyak buku kolaborasi anda yang terindeks google scholar, semakin mudah disitasi banyak orang. Seiring peningkatan sitasi terhadap buku anda, H-indeks anda akan meningkat. H-indeks ini sangat berpengaruh kepada profil diri anda, terutama sebagai dosen. Hal tersebut menunjukkan bahwa karya anda banyak membantu orang lain. Suatu kebanggan diri bisa berkarya dan bermanfaat sesuai bidang ilmu kita.
4. Hemat biaya penerbitan buku
Anda tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk penerbitan buku. Semua pengeluaran biaya dalam penerbitan buku hingga pendaftaran hak cipta bisa sharing dana dengan rekan kolaborasi. Biaya sudah tidak menjadi beban.
5. Hemat tenaga