Minggu lalu dalam mata kuliah Jurnalisme Online, dosen saya membahas tentang Future Of Journalism. Apa saja yang kami bahas?
Jurnalisme online makin aktual karena realtime web. Web yang menyajikan kejadian/peristiwa pada jam dan detik ini juga. Online juga memungkinkan kita mengakses hal apapun karena mampu menyimpan banyak data. Data yang dimaksud disini berupa artikel online, jurnal online, ebook, dan lain sebagainya.
Dalam web-web tertentu kita bisa meng-upload video, musik, gambar, atau sekedar suara rekaman. Orang lain juga mampu melihat apa yang kita unggah ke dalam Web. Bahkan di Web kita bisa melihat televisi. tidak lagi menggunakan TV yang biasanya ada di rumah masing-masing.
Siaran televisi yang bisa kita akses melalui internet (streaming), tidak hanya siaran dari dalam negeri saja, namun dari luar negeri. Hampir sama dengan TV berbayar, Indovision misalnya. Bisa jadi, dengan internet bisa lebih murah. Bisa menonton tanpa harus berlangganan.
Saat ini bagi saya, Twitter lebih menarik. Karena hanya hal-hal yang saya inginkan ada di timeline. Tidak seperti Facebook yang sekarang tampil dengan lebih banyak iklan. Tidak "bersih" dan kurang privasi. Apapun bisa di tweet ke Twitter.
Memang terbatas hanya sampai 140 karakter. Namun saya agaknya mulai mengerti mengapa Twitter hanya menampung hingga 140 karakter. Lebih karen orang akan lebih mudah membaca yang sedikit dan langsung pada intinya. Hal ini ada kaitannya dengan tulisan saya yang pertama.
Web menawarkan banyak fitur di dalamnya. Ada peta online, biasanya dengan Google Map. bisa melacak/mencari keberaaan kita sekarang. Ada satu fitur yang masih terkait dengan peta, Foursquare. Banyak, bahkan sangat banyak orang yang mengunduh fitur ini dalam selular pintar mereka. Tidak hanya alamat, tempat-tempat terkenal pun bisa terbaca. Orang-orang menjadi sangat eksisi di dalam dunia maya ketika mereka Check In.
Jurnalisme masa depan akan mengalami perubahan. Tidak hanya bagaimana cara menyampaikan hasil temuan berita, namun bagaimana redaksi juga dituntut untuk tepat dan cepat dalam mengedit berita wartwannya. Jurnalisme masa depan diharapkan menjadi jurnalisme yang lebih cepat dan lebih dalam.
Segala bentuk data yang didapat, baik itu data yang didapat dari hasil verifikasi, bisa langsung diberitakan di internet. Wartawan hanya perlu laptop, modem dan pulsa. Bahkan sekarang banyak yang menjual mini wifi yang bisa dipakai dimana saja. Atau selular pintar, yang saat ini dipakai oleh orang dari yang muda hingga yang tua.
Jika kita pikir-pikir lagi, sangat mudah ya mendapatkan akses internet. Semoga Jurnalisme yang semakin mudah ini, mampu menggerakkan warga untuk tetap Online terhadap kejadian sekitar. Lama-lama masyarakat kita makin kritis dan cerdas lho :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H