Return dan Risiko Aset Tunggal
Apa itu Return?
Return atau kinerja adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang diterapkan. Menurut R.J. Shook, return merupakan hasil investasi baik melalui bunga maupun deviden.Â
Return adalah hasil yang diperoleh dari suatu investasi, yang dapat berupa pengembalian realisasi dan pengembalian yang diharapkan. Realized return adalah return yang direalisasikan yang dihitung berdasarkan data historis, sedangkan expected return adalah return yang diharapkan investor di masa depan.
Tandelili (2010) menyatakan bahwa kinerja dalam konteks pengelolaan investasi dapat dibagi menjadi return yang diharapkan dan return yang direalisasikan (actual return).Â
Pengembalian yang diharapkan adalah pengembalian yang diharapkan investor di masa depan. Padahal return yang sebenarnya adalah return yang diterima di masa lalu. Ketika investor menginvestasikan uangnya, terkadang ada perbedaan antara pengembalian yang diharapkan dan pengembalian yang sebenarnya. Perbedaan ini merupakan risiko yang harus dipertimbangkan investor
Untuk mengevaluasi kinerja sekuritas sebagai nilai individual, investor harus mempertimbangkan semua kemungkinan pengembalian tertentu, yaitu. kemungkinan realisasi. Hasil pengembalian yang diharapkan dan probabilitasnya disebut distribusi probabilitas. Dengan kata lain, distribusi probabilitas menunjukkan tingkat apa yang akan dicapai dan probabilitas pengembalian yang akan terwujud.
Evaluasi pengembalian suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung pengembalian yang diharapkan atau sekuritas. pengembalian yang diharapkan pada dasarnya adalah nilai pengembalian rata-rata. Jika kita memiliki distribusi probabilitas pengembalian sekuritas, nilai pengembalian yang diharapkan dapat dihitung dengan mengambil rata-rata tertimbang dari distribusi pengembalian. Dalam menghitung rata-rata tertimbang ini, bobot ditentukan berdasarkan nilai probabilitas dari masing-masing return yang direalisasikan.
RISIKO
Dalam konteks manajemen investasi, risiko mengacu pada tingkat perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil aktual. Semakin besar penyimpangan, semakin besar risikonya. Mengekspresikan risiko berapa banyak hasil yang diperoleh mungkin menyimpang dari hasil yang diharapkan, ukuran perbedaan digunakan. Bodie (2005) menyatakan bahwa standar deviasi pengembalian merupakan ukuran risiko.Â
Standar deviasi adalah akar dari varians, yang juga merupakan nilai yang diharapkan dari standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan. Semakin besar volatilitas hasil, semakin besar deviasi kuadrat ini. Oleh karena itu, varians dan standar deviasi mengukur ketidakpastian hasil. Semakin tinggi nilainya, semakin tinggi deviasinya (yaitu semakin tinggi risikonya)