Mohon tunggu...
Ratna Latifah21
Ratna Latifah21 Mohon Tunggu... Lainnya - 121217

Ratna S1_Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jual Beli Online di Masa Pandemi Pnedongkrak Ekonomi

24 Mei 2021   22:14 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 menyebabkan poly aktivitas dilakukan secara daring .Hal ini turut mensugesti pola belanja warga yang beralih menurut belanja offline beralih ke online.Menurut data Analytic Data Advertising (ADA),masih ada kenaikan drastis dalam kegiatan belanja online pada Maret 2020.

Memang banyak manfaatnya apabila kita membeli barang online tersebut,kita bisa memilih barang sesuka kita tidak perlu berpanas-panasan kepasar untuk memilihnya,terkadang di belanja online kita sering mendapatkan diskon,terkadang berbelanja online juga harganya lebih miring dari harga pasar,dan barang tersebut bisa langsung sampai ke rumah kita,hanya dalam 3-4 harian saja,untuk ongkos pengirimannya juga relatif sama dengan biaya transportasi ke pasar atau supermaket.

Apabila pada masa pandemi sekarang ini orang harus memikir dua kali untuk keluar rumah,dan juga ditambah lagi ada anjuran dari pemerintah untuk pembatasan fisik (physical discanting) dan bekerja-belajar-beribadah di rumah,itu alasan paling besar juga kebanyakan orang lebih condong ke barang-barang online dan tidak ada batasan untuk antar kota,provinsi sampai ke ke pelosok-pelosok desa terpencil masih bisa dikirim dengan aman,apalagi untuk ibu-ibu yang pasti banyak kebutuhannya ditiap harinya.

Mela Amalia(25)kini ia lebih rajin memasak di rumah,letaknya di Taman Kedaung semenjak kantor suaminya pindah ke rumah karena menerapkan kebijakan word from Home (WFH) ,ia rutin berbelanja bahan makanan seperti daging ,buah-buahan,dan sayuran melalui platform digital.  

Tetapi,sebulum adalah amjuran dari pemerintah itu memang Mela Amalia lebih menyukai belanja di platform digital,bukan hanya belanja sayur,buah-buahan dan makanan lainnya tetapi ia juga suka berbelanja wajan,perlengkapan dapur dan lainya ,katanya lebih mudah saja dari pada ia harus pergi untuk mendatangi tokonya langsung.

Tetapi ,meludaknya situs belanja online ini juga mengakibatkan menurunnya opset dipasar dan tempat-tempat belanja lainnya.Sarni (43)ia mengakui bahwa menurunnya pelanggan hampir 2 tahun ini sangat pesat ,dan penghasilannya semakin hari semakin menurun ,terlebih saat-saat seperti sekarang bahkan orang saja jarang berbelanja ke pasar untuk membeli makanan apalagi untuk memilah baju.

Keadaan seperti sekarang ini memang berdampak untuk semua penjual dipasar,bahkan tidak sedikit toko yang ditutup karena penghasilan lebih besar dari pada pendapatan.Terlebih lagi tidak sedikit toko yang dipaksa tutup oleh polisi.

Kita hanya bisa berdoa dan mengikuti anjuran dari pemerintah untuk sekarang karena itu adalah cara untuk mengurangi penularan dari covid-19,dan kita berdoa semoga cepat dihilangkan agar bisa beraktifitas seperti biasanya dan keadaan kembali seperti semula.

Penulis :Ratna Nur Latifah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun