Rekaman percakapan ini sendiri diperoleh dari puluhan status di Facebook, yang mengambilnya dari situs sound cloud. Menurut beberapa Netizen suara di rekaman itu adalah Yansen TP, calon bupati Malinau yang merupakan incumbent dan Camat dari Kayan Selatan Malinau.
Dari rekaman itu memang terdengar jelas suara yang diduga sebagai ‘Yansen’ yang dengan suara tegas meminta Kepala Desa Metulang, Arung Ala, Kayan Selatan, agar memobilisasi warganya untuk memilih dirinya. Yansen pun terdengar menagih agar Kades tersebut mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang pernah ia lakukan.
Setelah suara yang diduga ‘Yansen’ tersebut, kemudian terdengar suara yang diduga sebagai ‘Camat Kayan Selatan’ menegaskan kembali agar kades bersangkut mengikuti arahan tersebut. Konon telpon ini dilakukan beberapa jam sebelum pencoblosan tesebut.
Kades Metulang sendiri dalam telpon tersebut terdengar tidak bisa memberikan kepastian, dan menyerahkan sepenuhnya kepada warga karena telah memiliki pilihan sendiri.
Adanya rekaman ini membuat sejumlah warga terhenyak. Di media social pun banyak bermunculan komentar yang menyayangkan adanya upaya ‘intimidasi’ tersebut.
“Kalau memang ada kecurangan dalam pilkada ini harus di proses sesuai hukum yang berlaku” tulis salah seorang netizen bernama Kenyajaya Dayak.
Netizen lain bernama Mayang Sari, menulis panjang menganggap keberadaan rekaman ini sebagai bukti telah terjadinya krisis demokrasi di Malinau.
“Sepertinya Malinau sdh krisis demokrasi??? Ini era reformasi bkn jaman orde baru biarkan masyarakat memilih dgn hati nurani bkn dengan adanya intimidasi. Miris sebenarnya tp ini fakta yg terjadi Dalam pilkada hal seperti ini dapat di diskualifikasi dengan dsertakan bukti yg jelas. Dan juga mengenai politik uang yg terjadi jauh dari esensi yg tidak mendidik dgn melegalkan politik uang sama aja melegalisasikan praktek korupsi... ini merupakan persaingan yg tidak sehat,” tulis Mayang Sari.
Tidak hanya di Facebook, rekaman ini ternyata juga beredar luas di twitter yang disebarkan oleh akun yang bernama Amoy Malinau.
Sejumlah masyarakat di Malinau juga kaget ketika melihat adanya upaya mobilisasi menjelang pemilihan.
“Ada rekamannya Pak? Wah kalau ini benar saya menyesal memilih Yatop,” ungkap Christmas, salah seorang warga Malinau.