Mohon tunggu...
Ratna Islamiati
Ratna Islamiati Mohon Tunggu... -

Hidup hanya sekali, jadi niatkanlah untuk lurus...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Semua Gara-gara Mak Lampir...

5 Agustus 2011   03:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kisah ini jadul banget...

Kejadian-nya saat masih Smp deh, dulu kan lagi ngetrend-nya serial radio Mak Lampir kalau nggak Saur Sepuh.

Hobi yang sering ku lakukan dengan teman-teman kampung yaitu setiap pulang sekolah kita langsung kumpul sambil dengerin dua serial kisah di radio itu. Maklum jaman dulu kan yang namanya hiburan cuma adanya di TVRI dan Radio, tahu sendiri sajian yang di suguh-kan TVRI hanya hari-hari dan jam-jam tertentu yang menyuguhkan hiburan, jadi selain bermain di sawah kita biasanya kumpul dengerin sandiwara radio.

Ritual acara dengerin radio biasa-nya kita lakukan giliran tempat, yaitu berpindah-pindah rumah. waktu itu kita ber-sepuluh ada yang lelaki juga ada yang perempuan.

Kebetulan jadwal giliran jatuh di rumah teman-ku yang bernama " Nurul ".

Dengan semangat ngos-ngos'an ke-esok-an hari-nya kita semua berkumpul di beranda rumah Nurul, ya kita semua selalu datang tepat waktu, karena sayang jika terlambat bisa ketinggalan episode nanti-nya.

Namun ada yang lain di rumah Nurul, sikap Nurul yang biasa-nya ceria tiba-tiba berubah gelisah dan ketakutan. Ternyata saat di selidiki, Nurul mengaku jika Bapak-nya sedang sakit gigi.

Namun Nurul tidak kuasa mengusir teman-temannya dia hanya meminta boleh mendengarkan serial sandiwara Saur Sepuh dan Mak Lampir asal tidak berisik, karena takut bapak-nya marah dan terganggu.

Dengan muka sok polos kita semua termasuk aku mengangguk setuju. Padahal aku ndak yakin banget kita bisa tenang dengarin sambil ndak berisik, maklum namanya anak-anak usia tanggung terkadang hanya urusan sandiwara saja bisa ribut.

Sandiwara pertama Saur sepuh mulai mengalir, hanya kalimat-kalimat berisik kecil yang terdengar, dan sempat ada seorang teman namanya Iwan ( sosok Iwan, kulit hitam, rambut merah keriting badan agak sedikit tambun dan kerap ingusan ) berteriak menirukan gaya Brama Kumbara saat mau mengeluar-kan ajian Lampah Lumpuh-nya, sontak kami semua ketakutan, lalu terdengar suara panggilan dari ibu Nurul, dan ternyata benar, kami di ingat-kan jangan berisik karena Bapak Nurul sedang sakit Gigi.

Lalu kami kembali tenang, dan saat selesai sandiwara pertama kan langsung berlanjut sandiwara ke dua yaitu Mak lampir dengan tokoh-nya Farida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun