Mohon tunggu...
Ratna Hermawati
Ratna Hermawati Mohon Tunggu... -

I asked God for strength and God gave me difficulties to make me strong,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku Harian 2

28 Mei 2011   08:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  1. Hari ini kembali aku torehkan tinta hati untuk menyibak sekelumit kegalauan ....Risauku  ada di kedipan mata..ada di detak-detak dada...risauku menyelimuti mimpi yang tak pernah terdiam dibilik hati. Serta langkahku..terlihat sedikit tegar hari ini..karena tlh mampu kukayuh seberkas nyali...Ternyata hidup itu indah..meneduhkan..... berbaur meniti asa yg tak pernah usai.Selama nafas masih menggeliat..di pucuk aroma..selama mata masih mampu membedakan baik buruknya jiwa..selama itulah aku akan melangkah. Kupandangi lagi tapak langkahku yang kemarin....ada yang berbeda..lebih berwarna..hmm...aku suka...
  2. Warna-warni kehidupan yang menyertai kemanapun aku pergi....beribu..bahkan berjuta kenangan menghiba ingin kurengkuh lagi.Ah...tidaklah elok klo aku terus menerus menengok di belakang..adakalanya..aku perlu menatap lurus ke depan ataupun menatap tajam di kejauhan untuk menentukan arah hidup berikutnya....
  3. Mengharap belas kasih Yang Maha Kuasa yang telah memberi garis kehidupan mulai dari tiada sampai ada.Merajuk permintaan biar tuntas raga meminta.Telah terpenuhi riak asa yang timbul selaksa jiwa yang haus belaian dan anugerah KasihNYA.
  4. Basahi jiwa dan rasakan keleluasaan ketika mata hati bersanding denganNYA.Aku ini jiwa yang renta...kadang takluk pada rasa yg tak patut....rasa yang tak seharusnya ada.Tapi..ini fitrah...tapi ini kurasakan maknanya...Aku tak mampu menhindar..aku tak mampu menjauh...yang aku bisa hanya membuatnya hening...diam di tempat agar tak meracuni yang lainnya.
  5. Ku hela nafas perlahan menepis kepenatan yang kurasakan hampir meledakkan jiwa....kusandarkan beribu..bahkan berjuta harapan ....ah..knp aku terlalu banyk meminta..kenapa pula aku terlalu banyak memuja...?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun