Terluka
Menanti kehadirannya bagai menanti turunnya salju di tengah gurun
Bertahan dengan perasaan yang sama
Cinta yang murni tanpa noda
Meskipun hanya hatinya terluka
Menjadi rapuh termakan bualannya
Jika hati berlabuh di tempat yang salah
Akankah menjadi kesalahan karena mencintainya
Berulangkali berusaha melupakannya
Kenapa hati ini yang semakin terluka
Apakah ini karma abadi yang sedang menelan hati yang patah
Aku sudah berjuang layaknya pejuang
Pejuang yang berjuang demi cintanya
Tapi yang pada akhirnya akan menggugurkan dirinya sendiri
Seperti dedaunan kering yang pasrah dengan takdir dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H