Mohon tunggu...
Ratna Endang Widyasari
Ratna Endang Widyasari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 di STTRI Jakarta

latar belakang saya adalah seorang guru SMA, saya suka musik dan memasak, topik favorit saya adalah konten tentang pendidikan, psikologi, teologi dan spiritualitas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Ciptaan Allah Aku Berharga

2 Desember 2022   20:09 Diperbarui: 2 Desember 2022   20:35 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari uraian ayat-ayat Firman Tuhan diatas kita dapat melihat bahwa Allah mencipta manusia secara serius, manusia begitu berharga dimataNya dan  menjadikannya istimewa menurut Imago Dei segambar dengan Allah penciptanya, Apa yang dimaksud dengan "Gambar Allah" ? menurut pandangan Reformed gambar Allah adalah pribadi seutuhnya sebagai gambar Allah,  ada dalam jiwa atau roh manusia, dalam kapasitas hidup manusia seperti misalnya kehidupan psikis, emosi, keinginan, kehendak, berpikir dan lainnya.

Gambar Allah berdiam dalam nilai-nilai kebajikan, kebenaran dan kekudusan, termasuk tubuh manusia juga adalah gambar Allah , karena tubuh manusia adalah a marvelous piece of art from the hand of God. Tubuh manusia dipakai Allah supaya manusia bisa melayani Allah dan sesama dan Tubuh juga adalah rumah bagi  jiwa untuk berdiam. 

Allah juga mencipta manusia dengan tujuan untuk manusia dapat menguasai dan mengelola ciptaan Allah lainnya dan Allah memberkati anak manusia dan keturunannya untuk memenuhi bumi, bukan hanya itu Allah juga mencipta relasi yang istimewa dengan manusia relasi yang erat dan intim seperti relasi Bapa dan anak,  yang diikat dalam ikatan perjanjian (Covenant), karena tujuan Allah mencipta manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati hidup kekal bersama Allah, ini adalah isi hati dan rancangan Allah bagi manusia.

Pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri adalah sesuatu yang erat kaitannya, ini adalah landasan untuk kita dapat membangun citra diri dan standar kehidupan yang kokoh, karena kita hidup di tengah zaman dengan arus informasi yang tak terbendung bagai tsunami, sering kali kita diombang-ambingkan dengan berbagai konten dan pemahaman yang membuat kita kehilangan arah terjebak pada fenomena dan akhirnya kehilangan esensi.

Jika kita kembali mengamati dua kasus di awal tadi, tindakan oplas muncul dari keresahan dan  kegelisahan akan penerimaan dan perasaan insecurity, ada kekosongan dalam diri yang membuat merasa diri tidak cukup, sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang membuat lama-lama kita terjebak hidup menurut standar apa kata orang dan meninggalkan apa kata Tuhan.

Dan sesungguhnya semua hal ini akarnya adalah dosa yang belum diselesaikan dihadapan Tuhan, ketika manusia jatuh dalam dosa (kej 3), manusia memberontak dan ingin menjadi seperti Allah, gambar Allah rusak atau corrupt akibat hilangnya spiritualitas manusia, karena relasi Allah dan manusia menjadi rusak, citra diri menjadi rapuh manusia mencari subtitusinya dengan berbagai cara, banyak kaum wanita yang tanpa sadar meletakkan harga diri pada tas, baju sepatu brand-brand ternama yang harganya selangit.

Pada pilihan skincare anti aging atau whitening yang iklannya tidak masuk akal, pada penampilan dengan treatment di klinik kecantikan tercanggih, operasi plastik ratusan juta rupiah, yang sesungguhnya tidak pernah bisa menggantikan kehadiran Allah dalam hidup manusia.

Pengenalan tentang Allah sang pencipta yang dapat memberikan rasa cukup dan puas yang dapat membawa kita untuk berdamai dengan diri sendiri dan menemukan panggilan Tuhan sesuai dengan design yang sudah Allah tetapkan  dalam hidup kita untuk dapat kita kerjakan sebagai bentuk dari partisipasi kita dalam misi Allah yang besar bagi dunia.

Untuk itulah Allah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dan pemulihan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus (Covenant of Grace), Kristus mendamaikan manusia dengan Allah, sehingga kita sanggup mengampuni baik  mengampuni diri sendiri maupun orang lain dan menerima diri secara utuh.

Di dalam pengenalan akan anugerah Tuhan kita dapat merasakan kasih Allah kasih agape yang dapat membuat kita merasa konten dan kekosongan jiwa dan hati kita menjadi terisi, dan membangun hidup dan citra diri diatas dasar yang teguh yang tidak mudah goyah oleh pengaruh dunia yang membuat kita kehilangan jati diri sebagai anak Tuhan.

Jadi sebagai wanita kristen bagaimana respon kita terhadap fenomena operasi plastik yang makin meluas saat ini ? menurut saya tergantung kasusnya tentunya fenomena diawal tadi sangat berbeda dengan kasus operasi plastik akibat dari kecelakaan dan karena ini sifatnya sangat subjektif dan personal maka keputusannya juga tergantung sejauh mana kita sudah menggumulkan di hadapan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun