Mohon tunggu...
Ratna Dewi Susanti
Ratna Dewi Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah seorang penulis, hobi saya menyanyi, saya juga menyukai pantai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pakan Ternak Sapi Potong

9 September 2024   20:10 Diperbarui: 9 September 2024   20:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Pakan Alternatif
Selain pakan utama, ada juga pakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas. Beberapa pakan alternatif yang populer adalah:

Limbah Pertanian: Seperti daun singkong, pucuk tebu, atau kulit kacang yang masih kaya serat dan nutrisi.
By-product Industri Pertanian: Ampas bir, ampas jagung, atau limbah sawit dapat menjadi sumber serat dan energi tambahan untuk sapi potong.


Tips Memberikan Pakan untuk Sapi Potong

  • Porsi yang Seimbang. Pastikan pakan hijauan dan konsentrat diberikan dalam perbandingan yang seimbang. Umumnya, hijauan diberikan sekitar 70-80% dari total pakan, dan sisanya berupa konsentrat.
  • Kualitas Pakan. Gunakan pakan berkualitas baik yang bebas dari jamur, debu, atau kontaminasi lainnya.
  • Pemberian Pakan yang Teratur. Berikan pakan pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga pola makan yang konsisten dan mengurangi stres pada sapi.
  • Pantau Kesehatan. Perhatikan kondisi kesehatan sapi secara berkala. Jika ada tanda-tanda penurunan kesehatan, sesuaikan pakan atau konsultasikan dengan ahli nutrisi ternak.

Dengan pakan yang tepat dan manajemen pakan yang baik, sapi potong dapat tumbuh optimal, sehingga mencapai berat ideal dan kualitas daging yang baik pada saat pemotongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun