Mohon tunggu...
MHanover
MHanover Mohon Tunggu... Penulis -

Maria Nereng atau dikenal dengan Ike Nereng. Jarak boleh memisahkan, tetapi hatiku tetap rindu untuk kembali kepada Ibu Pertiwi, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mengatasi Tagihan Kartu Kredit yang Sudah Menumpuk

13 April 2014   11:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya hedonisme sangat melekat sekali dengan pemegang kartu kredit, yang menggunakan dana kredit hanya untuk memuasakan keinginan belanjanya. Yang bersangkutan lupa jika kartu kredit tersebut memiliki batas limit yang sudah ditetapkan oleh bank penerbit. Jika sudah diblokir dan dikejar-kejar penagih hutang, baru ia sadar tetapi biasanya akan mengulang lagi kebiasaan tersebut. Malah kadang yang bersangkutan akan selalu berusaha mencari cara untuk menghindar dari kewajibannya. Tidak kapok-kapok...berulang-ulang.

Apa itu budaya hedonisme adalah selalu mencari kesenangan duniawi seperti banyak menghabiskan waktu di luar rumah bersenang-senang dengan teman-teman tertentu di tempat-tempat yang berkelas dan berbelanja barang-barang mewah. Perilaku hedonisme ini sangat melekat di sebagian masyarakat Indonesia yang umumnya  tinggal di kota-kota besar baik dalam negeri maupun luar negeri. Malah mungkin saat ini sudah menjalar ke perkampungan dan pedesaan.

Memiliki sebuah kartu kredit tidak ada yang salah, asal digunakan hanya untuk hal yang mendesak (urgent) seperti biaya untuk berobat karena jatuh sakit. Dengan catatan ketika tagihan datang harus dibayar 100%. Yang menjadi masalah jika membayar tagihan hanya sebagian kecil saja kemudian sisanya dikenakan bunga yang sangat tinggi. Hal ini yang banyak pemegang kartu kredit tidak menyadari. Sehingga sejak tagihan tersebut tidak dibayarkan penuh maka bunga akan berlipat-lipat dan menumpuk bahkan kadang membuat kredit macet alias dibekukan.

Sebagai perbandingan bunga kartu kredit itu sekitar 24% pertahun (sistim flat) atau setingkat dengan 48% bunga menurun. Bunga menurun ini adalah tipe bunga yang dipakai dalam KPR yang sekarang ini sekitar 10%. Coba Anda bayangkan berapa bedanya bunga kartu kredit dan bunga KPR? Besar sekali bukan perbedaannya sekitar 38% . Belum lagi ditambah denda keterlambatan karena membayar tidak tepat waktu ditambah komisi pengambilan jika Anda mengambil dana tunai lewat kartu tersebut. Jadi tidak heran jika banyak pemegang kartu kredit tidak mampu melunasi bahkan yang tidak bisa menabung kemudian pada akhirnya yang paling fatal jatuh miskin, karena hampir semua penghasilan terkuras habis. Semua dialokasikan  untuk membayar bungan dan keterlambatan denda yang jumlahnya sangat besar tadi.

Lebih jauh lagi jika Anda sudah berhutang di kartu kredit maka pada saat menggunakan kartu lagi akan langsung dihitung bunga pada saat itu juga. Jadi harga barang yang anda pikir murah jika ditambah bunganya maka akan terkejut. Sehingga perlu keberanian untuk berhenti serta menutup pemakaian kartu kredit.

Cara menutupnya:


  1. Jangan menggunakan kartu kredit  jika sudah bermasalah.
  2. Bayar sebanyak-banyaknya untuk melunasi kartu kredit tersebut dan
  3. jika perlu hubungi Bank untuk memberikan kredit murah dengan sistim bunga menurun  saat ini sekitar 10% , jika bunga flat sekitar 5%. Pergunakan dana ini hanya untuk melunasi kartu kredit tersebut.
  4. Kartu kredit ditutup saja dan jangan membuka lagi yang baru jika Anda merasa tidak mampu mengatur pemakaiannya dan disiplin dalam pembayaran tagihan.

Jika tidak ingin menutup kartu keredit maka setelah pelunasan tadi, gunakan seperlunya dan sesuai kemampuan Anda untuk membayar 100% setiap bulannya. Sehingga Anda terhindar masalah bunga dan denda yang besar tadi.

Tips penting:

Jangan pernah menarik uang tunai dari kartu kredit karena bunga dan biaya pengambilannya sangat besar. Berani berkata berkata TIDAK ! jika ada yang menawarkan kartu kredit.

Silahkan dicoba cara tersebut di atas, semoga berhasil seperti beberapa teman yang sudah mengikuti anjuran tersebut diatas.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun