Mohon tunggu...
MHanover
MHanover Mohon Tunggu... Penulis -

Maria Nereng atau dikenal dengan Ike Nereng. Jarak boleh memisahkan, tetapi hatiku tetap rindu untuk kembali kepada Ibu Pertiwi, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Balikpapan, Kalimantan- Timur, Daerah Kaya Mineral tetapi Miskin Listrik, Bahan Bakar serta Air Bersih

11 Agustus 2014   22:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaya tetapi miskin itulah julukan saya pribadi kepada kota tercinta tempat saya tinggal dan dibesarkan dulu.

Balikpapan banyak mengalami perubahan dalam penampilannya terutama tampilan bandaranya yang tampak wah...tetapi sangat disayangkan kebutuhan dasar masyarakat berupa terutama listrik tidak terpenuhi dengan cukup.

Suatu hari saya harus ke bandara Sepinggan mengantar anak  kembali ke Jerman setelah liburannya berakhir. Sesampai di bandara yang memiliki penampilan baru seperti  Abu Dhabi Internasioal Airport, tetapi saya sangat kecewa ternyata pasokan listrik tidak cukup untuk menerangi bandara tersebut. Kami terpaksa harus meraba dalam kegelapan mencari di mana kami menaruh mobil di ruangan basement gedung tersebut. Gelap sekali sehingga terpaksa kami berpegangan tangan pelan berjalan berusaha mengenali dan menekan tombol on kunci mobil. Syukurlah dengan usaha yang cukup kami berhasil menemukan kendaraan tersebut.

Sudah berkali-kali saya mengunjungi Balikpapan dan dipimpin oleh pemimpin yang berbeda-beda, tetapi maaf  TETAP sama masalah utamnya, antara lain:


  • Listrik sering mendadak padam
  • Harus mengantri panjang untuk memperoleh bahan bakar
  • Kurangnya sarana air bersih atau PAM
  • dan mungkin masih banyak lagi kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi.


sehingga timbul pertanyaan dalam hati saya sebagai penduduk asli Kalimantan Timur. Apakah negara dan pemerintah sudah sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan di daerah ini yang merupakan salah satu penghasil kekayaan terbanyak dan penyumbang dana  terbesar bagi pemerintah pusat? Jika sudah mengapa masalah tersebut hingga saat terakhir saya berkunjung Agustus 2014 masih terjadi bahkan cenderung lebih parah.

Saya terpaksa harus mengantri panjang untuk memperoleh bahan bakar kendaraan yang sering kehabisan karena kurangnya pemasokan bahan bakar. Kemudian harus mengandalkan kegiatan sehari-hari dengan air mineral yang harganya mahal jika mendadak air bersih PAM mati. Serta menaggung kerusakan peralatan elektronik di rumah karena listrik yang naik turun seenaknya. Kemudian masih banyak kekecewaan lainnya yang saya tidak perlu sebutkan karena akan semakin menambah panjang kekesalan saya sebagai masyarakat.

Timbul pertanyaan apakah ada permainan di balik permasalahan ini semua salah satu misalnya jika kebutuhan listrik bisa terpenuhi maka ada pihak yang mengalami kerugian karena pemasukan mesin genset yang disewakan selama ini akan mengalami kerugian. Atau ada permainan yang lebih besar lagi di balik permasalahan ini? PR buat pemerintah pusat, daerah dan KPK untuk melihat duduk permasalahan ini.

Semoga presiden terpilih nanti Jokowi dan JK bisa menyelesaikan permasalahan yang sudah melilit masyarakat yang ada di Balikpapan yang dijuluki kota minyak tetapi kenyataannya kurang pasokan bahan bakar minyaknya.

Akhir-akhir ini masalah listrik mati bukan hanya di Balikpapan saja, tetapi sudah menjalar ke daerah-daerah lain di Indonesia, jadi perlu adanya gerak cepat pemerintah untuk membenahi ini semua. Jangan sibuk dengan hasil pemilu saja tetapi kerja buat rakyat Indonesia itu yang penting sehingga terlihat hasilnya.

salam

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun