[caption id="attachment_166605" align="alignnone" width="360" caption="Pohon Jeruk Bertabur Angpao"][/caption]
“Wah, saya mesti siapkan lebih dari seratus hong pao nih” Demikian bunyi sms yang saya terima dari “teman” yang sudah sekitar empat tahun ini bermukim dan bekerja di Hongkong dan juga sekaligus menjadi tempatwajib anjangsanasetiap kali saya berkunjung ke wilayahyang dulunya termasuk “British Overseas Territories” namun sekarang disebut Hongkong SAR ini.
Tentu saja saya terkejut membaca sms itu.Dalam hati saya menduga kalau-kalau dia sudah punya istri muda orang Hongkong yang kebetulan punya seratus keponakan. Namun pertanyaan ini kemudian terjawab ketika teman saya itu menjelaskan bahwa sudah menjadi tradisi di Hongkong bahwa seorang atasan harus juga memberikan angpao kepada “anak buah” .
Tradisi awalnya hanya diberikan kepada mereka yang masih belum menikah, namun akhirnya di perkantoran digeneralisasikan kepada semua anak buah, baik yang belum maupun sudah menikah. Jadi kalau kita kebetulan bekerja dan bermukim di Hongkong, sekaligus memiliki kedudukan yang lumayan di suatu perusahaan, maka wajib hukumnya untuk merogoh kocek cukup dalam untuk membagi-bagi hong pao atau angpao kepada karyawan yang menjadi anak buah kita. Dan tentu saja kita pun akan berhak mendapat angpao dari atasan kita dengan syarat mengucapkan “Gong Xi Fa Cai”.
[caption id="attachment_166607" align="alignnone" width="612" caption="Angpao di Kokpit Foto: AH"]
Tiga Hari Libur yang Sibuk dan Makan Bersama yang Meriah
Hari raya Imlek juga dirayakan di Hongkong! Itu sudah pasti, bahkan di jaman Cina masih sangat kental mengikuti ideologi dan perekonomian komunis, terutama sewaktu jaman revolusi kebudayaan, maka Hongkong dan Taiwan lah yang menjadi garda depan dalam menjaga kesinambungan kebudayaan Cina yang tidak pernah terputus selama sekitar lima millenium itu.
Menurut kisah, bahkan tulisan aksara Cina yang ada di Hongkong juga sedikit berbeda dengan yang sekarang dipakai di daratan Cina. Hal ini dikarenakan di Hongkong, masih dipakai aksara Cina tradisional yang memiliki goresan lebih banyak dan rumit. Sedangkan dengan tujuan memasyarakatkan aksara Cina dan juga pemberantasan buta huruf di daratan Cina sudah diberlakukan sistem aksara yang disederhanakan, sehingga makna yang sama dapat ditulis dengan jumlah goresan yang lebih sedikit.
[caption id="attachment_166608" align="alignnone" width="612" caption="Angpao Foto: AH"]
Karena itu, selama liburan imlek di Hongkong, kalender merahnya berderet selama tiga hari dan, dalam tahun 2012 ini digabungkan dengan sabtu dan minggu, lengkap sudah menjadi lima hari. Tentu saja semua kantor akan tutup kecuali mereka yang harus tetap bertugas.
[caption id="attachment_166609" align="alignnone" width="816" caption="Pohon Imlek Foto: AH"]
Selain itu, selama dua minggu peringatan tahun baru, ketika kantor baru mulai masuk lagi, biasanya diadakanacara semacam halal-bil-halal dimana pimpinan perusahaan dan semua karyawanberkumpul dan juga mengadakan makan bersama. Hidangannya tentu saja yang lezat-lezat termasuk babi panggang yang besar dan gemuk! Tentu saja mereka tidak bersalam-salaman seperti kita di Indonesia, tetapi yang muda atau bawahan akan lebih dulu negucapkan selamat tahun baru sambil mengepalkan ke dua tangan persisi seperti yang kita lihat di film Hongkong. Posisi ini disebut “menjura” dalam bahasa Indonesia versi pengarang terkenal “Asmaraman Kho Ping Hoo”.
[caption id="attachment_166610" align="alignnone" width="360" caption="Menjura..foto www,travelchinaguide.com"]
Dan tentu saja hampir semua kantor akan dihiasi dengan lampion warna merah dan juga sebuah pohon angpaoyang dihiasi jeruk kecil berwarna oranye menyala berwarna “pink”
Semua kisah di atas saya dengarkan sambil tersenyum sendiri membayangkan teman saya hanya dapat memandang “hidangan lezat” tadi sambil mengunyah roti sandwich yang dibawa dari apartemen. Perbedaan keyakinan tidak menghalanginya untuk ikut serta menghadiri acara ini, namun tentu saja teman saya tetap menjaga akidahnya. Sekali lagi dari jauh saya ucapkan Gong Xi Fa Cai untuk mereka yang berhak mendapatkan ang pao dari teman saya. Salam Hangat Selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H