Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Siapa Takut Jalan-jalan ke Iran Bersama Keluarga!

11 Desember 2012   03:39 Diperbarui: 4 April 2017   16:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan akhir tahun hampir tiba, tentunya, sebagian dari kita telah bersiap-siap untuk menghabiskan akhir tahun di tempat wisata kondang baik di dalam atau pun luar negeri. Bagi yang ingin mencari destinasi yang unik , murah dan juga menjanjikan suatu pengalaman yang tidak ada di tempat wisata yangkonvensional, tentunya dapat mencoba untuk melancong ke negriIran atau Persia yang memiliki nama resmi Republik Islam Iran ini.

Berdasarkan pengalaman saya dan keluarga yang total berjumlah lima orang, ternyata wisata Iran menawarkan “sesuatu” yang lain dari tempat-tempat yang selama ini populer dikunjungi. Pertama, Iram adalah negara yang menerapkan sistem syariat Islam , sehingga pengunjung diharapkan menyesuaikan dan tentunya semua wanita harus mengenakan penutup kepala begitu mendarat di negri para mullah ini. Selain itu, peninggalan sejarahnya yang panjang dan kejayaan dinasti-dinasti yang ada di Persia dari jaman dahulu hingga kini akan terus mempesona semua pelancong.Dan jangan lupa bahwa Iran juga merupakan suatu negri yang sudah sangat modern dan maju.

Berkunjung ke Iran tidaklah sesulit dan menyeramkan seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Bahkan jauh lebih mudah dibandingkan ke tempat wisata lain seperti Eropa atau Amerika dimana kita harus repot membuat visa terlebih dahulu. Salah satunya adalah fasilitas Visa On Arrival bagi pemegang paspor Indonesia, Artinya, kita tinggal membayar di bandara Internasional Imam Khomeini dan visa Iran pun sudah tertempel di paspor kita.

Liburan bersama keluarga akan terasa lebih mengasyikan bila segalanya telah diatur terlebih dahulu. Dengan kemudahan internet, kita dapat menghubungi biro perjalanan di Iran untuk merencanakan perjalanan  sekeluarga sebelumnya.

Begitu mendarat di Bandara Imam Khomeini atau IKA, pemandu wisata pun sudah menanti dan siap dengan kendaraan untuk kemudian membawa kami ke pusat Kota Tehran. Tempat wisata pertama yang akan dikunjungi biasanya adalah Mausoleum Imam Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, yang letaknya kebetulan di antara bandara dan pusat kota. Sang pemandu ini akan terus menemani kami selama perjalanan sekitar satu pekan di negeri  Om Ahmadinejad ini.

13551940871078323721
13551940871078323721

Pada sore dan malamharinya, kami mempunyai waktu bebas untuk berkelana secara mandiri di pusat kota Tehran.Kesempatan ini pun digunakan untuk melihat kehidupan sehari-hari di negri yang penuh kontroversial ini. Kami berjalan di trotoar yang nyaman di sepanjang Valiasr street yang merupakan jalan utama kota Tehran yang juga menurut cerita merupakan jalan raya paling panjang di kawasan Timur Tengah.

Tampak lalulintas kota Tehran cukup padatdan juga macetnya tidak kalah dengan kota Jakarta, namun Tehran jauh lebih maju karena telah memiliki jaringan kereta bawah tanah atau metro yang cukup luas dengan tarif yang terjangkau. Tampak para wanita setengah baya dan yang sudah berumur dengan pakaian yang tertutup chador berwarna hitam. Namun kebanyakan wanita yang lebih muda dan remaja lebih memilih berpakaian lebih santai dengan penutup kepala warna-warni model mbak Tutut saja.

Keesokn a harinya, kami pun dijemput oleh pemandu wisata untuk berkeliling kota Tehran, di antaranya mengunjungi istanaSa’dabad, yang merupakan istana mantan Shah Iran yang digulingkan oleh revolusi Islam pada tahun 1979. Istana ini sekarang sudah menjadi museum dan yang menarik di depan istana ini masih tersisapatung Shah Iran yang hanya tersisa sepatu bootnya saja.

Wisata kota dilanjutkan ke kebun binatang Tehran dan juga ke sebuah taman yang cukup indah di pusat kota pada sore harinya. Di taman ini banyak terlihat pasangan muda yang sedang bercengkerama dan suasananya cukup romantis.Siapa mengira bahwa kita ada di Iran?Malam harinya, perjalanan dilanjutkan ke kota Shiraz , ibukota propinsi Fars dengan pesawat Iran Air melalui Bandara Mehrabad.

Setibanya diShiraz, sebuah mobil van telah menunggu dan kendaraan ini beserta pengemudi nya akanterus mengantar kita dalam perjalanan selanjutnya berkeliling negriyang indah ini.Shiraz merupakan sebuah kota di bagian selatan negeri Iran dan terkenal dengan anggurnya.

13551943352122157426
13551943352122157426

Di kota ini, kami mengunjungi mausoleum dua orang penyair yang sangat terkenal yaitu Hafiz dan Saadi. Uniknya mausoleum atau makam di Iran memang dijadikan tempat wisata dimana kita bahkan dapat menikmati minuman dan makanan khas Iran yang lezat.Selama dua hari di Shiraz, kami juga melawat ke masjid Vakil yang indah dan terkenal dengan sistem akustiknya yang canggih.Dalam lawatan ke museum, dan rumah-rumah tradisonal yang indah ini, pelancong mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang sejarah dan kebudayaan serta arsitektur Iran yang cemerlang dan khas.

13551943691799040170
13551943691799040170

Setelah dua malam di Shiraz perjalanan dilanjutkan menuju ikon wisata Iran yang paling terkenal yaitu Persepolis,KataPersepolis berasal dari bahasa Yunani yang artinya kota orang Persia. Sedangkan dalam bahasa Persia tempat in dinamakan Takht-e Jamshidyang artinya tahta jamshid.Jamshid sendiri memiliki makna sebagai nama raja Persia di jaman baheula. Dan jangan lupa kata tahta dalam bahasa Indonesia memang berasal dari bahasa Persia seperti juga kata anggur dan pahlawan.

13551944101162725018
13551944101162725018

Persepolis merupakan kompleks reruntuhan istana yangdibangun oleh nenek moyang kekaisaran Persiaseperti Darius dan Cirus pada sekitar 550 SM. Namun kompleks ini kemudian diserbu oleh Alexander the Great pada sekitar 330 SM.Selain kompleks istana Persepolis,di kawasan ini juga terdapat tempat makam kaisar Persia yang terdapat di Naqsh-e Rustam .Keunikan adalah necropolis atau kota orang mati ini terletak di dinding bukit yang terjal. Dan di dinding itu dipahat lukisan yang sangat indah dan tetap bertahan hingga ribuan tahun kemudian.

13551944541094907547
13551944541094907547

Sebuah kuil api yang digunakan oleh penganut kepercayaan Zoroaster juga masih ada di tempat ini.Kekhasan penganut Zoroaster adalah mereka tidak pernah menguburkan jenazah , melainkan hanya meletakkan jenazah di atas bukit untuk dijadikan mangasa burung pemakain bangkai.

13551946271272885069
13551946271272885069

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Kota Esfahan, yang merupakan kota terindah di Iran sehingga tidaklah megherankan dalam bahasa Persia ada peribahasa yang mengatkan"'Esfahān nesf-e jahān ast“ yang artinya Esfahan adalah setengah dunia. Sehingga kalau kita telah melihat kota ini, kita sudah mengunjungi setengah dunia.

Di kota ini kita menyaksikan sebuah lapangan yang disebut Imam Square dan merupakan salah satu alun-laun terindah di dunia yang dihiasi dengan air mancur, dan dikelilingi oleh istana dan masjid yang mempesona. Kota yang dibelah oleh Sungai Zayande ini juga dilengkapi dengan jembatan-jembatan yang indah dimana penduduk dapat bersantai sambilbernyanyi di senja yang damai,

135519472792136006
135519472792136006

Di Esafahan ini, juga terdapat salah satu gereja terbesar dan terindah di Iran, yaitu Vank Cathedral. Di tempat ini dimakamkan para pemuka agama Kristen Armenia dan juga terdapat sebuah museum yang menceritakan tentang genosida bangsa Armenia pada awal abad ke 20.Siapa sangka di sebuah Republik Islam sepeti Iran, masih terdapat gereja tua yang indah dan terawat dengan baik.

13551952721597510276
13551952721597510276

Dari Esfahan, pengembaraan di negri seribu satu malam ini dilanjutkan dengan mengunjungi kota Kazan yang terkenal dengan istana yang memiliki sistem pengairan yang sangat menakjubkan. Setelah ratusan tahun, taman-taman dengan air mancur yang indah masih bekerja dengan sempurna dan semuanya dapat berfungsi tanpa bantuan tenaga listrik.

Selain mengunjungi kota-kota yang indah, kami juga sempat mengunjungi sebuah desa tertua di Iran yaitu Abyaneh.Di desa ini semua rumah memiliki warna yang sama yaitu warna merah bata dan uniknya semua penuduk memakai pakaian tradisional yang berwarna coklat tua.

Dari Abyaneh perjalanan dengan mobil dilanjutkan kembali ke ibu kota Tehran dengan mampir sebentar sebentar di kota suci Qom.

Seminggu perjalanan di Iran telah memberikan saya dan keluarga sebuah pengertian yang lain tentang negri ini. Kalau sebelumnya kita membayangkan sebuah negri yang tertutup dan sedikit menyeramkan, ternyata yang kami jumpai adalah sebuah negri yang maju dan modern, dengan rakyat yang ramah, sejarah yang panjang, dan jugakekayaan arsitektur, seni, dan budaya yang mempesona.

Negri ini juga menjadi semakin eksklusif, karena disini kita bisa sejenak terbebas dari jerat waralaba internasional seperti KFC, Mc Donald ataupun Starbucks. Dan di negri ini pula kita harus bepergian dengan uang tunai yang cukup tebal karena kartu kredit hampir tidak berlaku.Lucunya, di negri yang secara politik sangat bersebrangan denga negrinyaObama ini, uang dollar Amerika sangat disukai.

Kalau ingin merasakan jalan-jalan yang tidak biasa. Ayo ke Iran, dan negri ini pun relatif tidak mahal karena nilai tukar mata uangnya yaitu Riyal bahkan lebih rendah dibandingkan nilai Rupiah. Wisata ke Iran? Siapa takut!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun