Sesuai dengan namanya, Sekolah Kolong Jembatan ini diperuntukkan bagi anak-anak kolong jembatan Cakrawala Arteri Semarang. Diketahui pada awalnya acara tersebut bernama "Minggu Pagi Ceria" dan digagas oleh UKM FKHM, kegiatan tersebut digalakkan rutin setiap hari Minggu lantaran melihat beberapa anak para anak korban penggusuran lahan kurang mendapatkan perhatian dan pendampingan pendidikan.
Adanya Pandemi Covid-19 memaksa acara tersebut terhenti beberapa saat dan tidak dapat dilakukan sesering dulu. Mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 71 UIN Walisongo berinisiatif untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. Sehingga digagaslah acara Sekolah Kolong Jembatan pada Sabtu (13/11/2021).
Acara tersebut disambut baik oleh tokoh masyarakat setempat, mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan belajar bersama. "Mewakili para warga saya selaku tokoh masyarakat di Cakrawala sangat berterimakasih kepada teman-teman dari UIN Walisongo, beginilah keadaan di tempat kami, sekolah dari rumah yang dicanangkan pemerintah akhir-akhir ini memang membuat anak-anak kesusahan menerima ilmu yang diberikan oleh para gurunya, semoga dengan adanya kakak-kakak ini mereka sedikit demi sedikit bisa mengurangi rasa bingung mereka." Ungkap Joko selaku tokoh masyarakat setempat.
"Beberapa waktu lalu kita diberitahu oleh teman-teman FKHM jika sebelum adanya Pandemi Covid-19 mereka sering mengajar anak kolong jembatan Cakrawala, namun akhir-akhir ini kegiatan tersebut sempat terhenti, sehingga kami berinisiatif untuk mengajak mereka berkolaborasi." Kata Siti Nur Afifah selaku anggota kelompok KKN RDR 77.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H