Ke Taiwan, Bioteknologi FMIPA UM Latih Keterampilan Wirausaha TKI Indonesia, Olah Buah Lokal Menjadi Teh Seduh untuk Mendukung SDGs 3, 7, 8, dan 15

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Malang (UM) yang diwakili oleh Dosen Bioteknologi Fakultas MIPA menembus batas dengan menggelar pelatihan di luar negeri. Pelatihan kali ini terkait pembuatan teh buah dari buah lokal Indonesia sebagai minuman siap saji di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Taiwan.

Kegiatan tersebut dilakukan secara langsung di KDEI Taipei, Minggu lalu (21/7) yang dihadiri oleh perwakilan KDEI Novrizal dari bidang perlindungan WNI dan penerangan sosial budaya serta Muhammad Reza Dharmawan dari bagian administrasi KDEI dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan.

Acara diawali dengan sambutan kepala sekolah PKBM PPI Taiwan Ir. Ananda Insan Firdausy, ST., MT., M Sc. Ananda menyampaikan bahwa PKBM PPI Taiwan tersebut merupakan lembaga yang bergerak dibidang Pendidikan non formal melalui kejar paket, sehingga para TKI bisa melanjutkan pendidikannya di Taiwan."Pelatihan ini selaras dengan program yang ada di PKBM PPI Taiwan terkait pemberdayaan Masyarakat, yaitu berupa pembekalan pelatihan yang ditujukan kepada siswa-siswi PKBM PPI Taiwan yang terdiri dari para TKI", terangnya. Kegiatan pelatihan ini mendukung SDGs 3, 7, 8, dan 15.

Pelatihan teh buah dengan bahan dasar buah lokal Indonesia dipilih karena melimpah jenis dan jumlahnya. Namun sejauh ini masih terbatas pemanfaatannya yaitu hanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar saja dan sebagian lagi dikeringkan untuk keripik. Jika saat panen, maka jumlahnya akan melimpah dan harganya murah. Oleh karena itu, maka tim PKM yang diketuai oleh Ratna Juwita Ph.D melakukan inovasi dengan membuatnya menjadi teh buah sebagai minuman siap saji yang kaya nutrisi dan vitamin, terutama vitamin A dan C. "Kami berharap peltihan pembuatan teh buah ini memberikan ide baru bagi para TKI dalan berwirausaha", ujarnya.